Jakarta: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan PT Rekayasa Industri (Rekind) menyepakati untuk mengalirkan gas dalam kegiatan preproduction atau uji coba produksi sumur Jambaran Tiung Biru (JTB).
Rekind merupakan kontraktor utama engineering procurement construction (EPC) gas processing facility (GPF) di Proyek JTB. Ibarat pompa air, agar gas dari proyek JTB berproduksi maka perlu dipompa atau dipancing dengan gas dari sumber lain.
Gas yang akan digunakan untuk memancing (commissioning) ini berasal dari Lapangan Kepodang. Gas yang dibutuhkan untuk proses commissioning JTB sebesar 4-8 british thermal unit per day (BTUD).
“Proses commissioning dan sinergi dengan Rekind merupakan komitmen bersama untuk menjaga produksi migas nasional dapat memenuhi target. PGN nantinya juga akan mengelola gas dari JTB sekitar 192 BBTUD,” kata Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto, dalam
Haryo menjelaskan jika proyek JTB telah berproduksi dan menghasilkan gas dengan jumlah yang besar, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan produksi energi untuk keperluan Jawa Tengah, Jawa Timur maupun nasional. Gas bumi dari JTB dapat diutilisasi untuk pemenuhan demand gas Jawa Tengah maupun Jawa Timur di sektor industri, rumah tangga, transportasi, dan pembangkit listrik.
JTB merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) dari sektor migas yang ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Perpres 109 Tahun 2020. Aktifnya proyek JTB akan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan produksi migas nasional.
“Jambaran-Tiung Biru bernilai penting bagi perekonomian wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan perekonomian nasional. Aktifnya produksi di lapangan tersebut dapat membantu pemenuhan gas di sektor kelistrikan, kemudian bisa dioptimalkan untuk komersial industri, transportasi, UMKM ataupun rumah tangga,” ujar Haryo.
Haryo menambahkan gas dari JTB dapat dialirkan melalui Pipa Transmisi Gresik Semarang yang telah selesai dibangun. Dengan cadangan gas sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), proyek JTB diharapkan dapat menciptakan multiplier effect dan membantu mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sebagai salah satu backbone energi nasional, JTB akan dapat menunjang upaya pengembangan energi bersih gas bumi di masa transisi energi dari BBM menuju energi terbarukan yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan efisien. Jadi selain untuk kemandirian nasional, JTB akan berperan penting dalam upaya bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025.
“PGN sebagai subholding gas dan bagian dari holding migas Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan performa lifting migas nasional dan pemanfaatan energi bersih gas bumi di Indonesia. Komitmen ini juga bagian dari upaya memajukan perekonomian nasional,” tutup Haryo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id