Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi pada kegiatan Ngopi Daring Nasional bertajuk “How To Boost Millenial HR During Pandemic” yang diselenggarakan Jumat, 30 Juli 2021 (Foto:Dok.Kemenaker)
Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi pada kegiatan Ngopi Daring Nasional bertajuk “How To Boost Millenial HR During Pandemic” yang diselenggarakan Jumat, 30 Juli 2021 (Foto:Dok.Kemenaker)

Produktivitas Kerja di Bawah Rata-rata ASEAN, Kemenaker Dorong Milenial Tingkatkan Kompetensi

M Studio • 31 Juli 2021 21:47
Jakarta: Pandemi covid-19 memengaruhi produktivitas kerja generasi milenial Indonesia. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melalui Politeknik Ketenagakerjaan mendorong milenial terus berkarya dan berkontribusi positif pada era adaptasi baru.
 
Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi pada kegiatan Ngopi Daring Nasional bertajuk “How To Boost Millenial HR During Pandemic” yang diselenggarakan Jumat, 30 Juli 2021, mengatakan masa pandemi covid-19 merupakan momentum penting bagi semua pihak untuk bersama-sama bangkit dan berkarya guna menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 
“Bagi institusi pendidikan, khususnya Polteknaker, harus terus mampu mengedepankan research and development yang terpogram bagi peningkatan SDM generasi milenial,” ujar Sekjen Anwar Sanusi, dikutip siaran pers, Sabtu, 31 Juli 2021.

Sementara, Elviandi Rusdy selaku Plt Direktur Polteknaker mengatakan hadirnya para milenial di masa pandemi covid-19 dan revolusi industri 4.0 diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan produktivitas sehingga angkatan kerja yang ada di Indonesia dapat diserap dengan baik.
 
"Produktivitas kerja milenial di Indonesia saat ini masih sebesar 74,4 persen, masih di bawah rata-rata negara ASEAN sekitar 78,4 persen. Ini tantangan bagi kita kaum milenial agar pada masa pandemi dan revolusi industri ini terus melakukan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi,"  katanya.
 
Seiring kemajuan informasi, teknologi dan informasi yang menjadi ujung tombak perubahan berbagai bidang sosial ekonomi, maka langkah yang ditempuh  generasi milenial harus mampu terus mengoptimalkan SDM dan adaptif dengan kemajuan teknologi. Dengan demikian kaum milenial dapat menjadi penerus bangsa dalam menghadapi perubahan berbagai bidang pembangunan. 
 
Demikian juga para pelaku usaha di dunia usaha dan industri (DUDI) diminta mengelola dan memastikan para HR untuk menaruh perhatian terhadap potensi SDM milenial, sehingga kinerja dan ketahanan (resilience) perusahaan di masa pandemi dapat terus tumbuh untuk membantu pertumbuhan ekonomi nasional.
 
“Melalui kesempatan ini, saya berharap acara Ngopi Daring Nasional ini menjadi program berkelanjutan dan  menjadi inspirasi bagi generasi milenial, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih luas terhadap perekonamian nasional,“  kata Sekjen Anwar Sanusi.
 
Pada masa pandemi covid-19, gelombang pekerja berusia 18 hingga 30 tahun telah memasuki angkatan kerja. Kelompok kerja ini disebut kaum milenial yang identik dengan perkembangan teknologi dan tak mudah memastikan agar kaum milenial ini dapat bekerja dengan baik di perusahaan. 
 
Sementara penelitian oleh Gallup (2016) memperlihatkan hanya 29 persen karyawan milenial secara emosional dan perilaku terhubung erat (engaged) dengan pekerjaan dan perusahaan. 
 
“Hal ini tentu merupakan kerugian besar bagi perusahaan, karena mereka hanya muncul di jam kerja namun tidak memberikan yang terbaik untuk perkembangan perusahaan,“  kata Anwar Sanusi. 
 
Generasi milenial di dunia kerja, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, tercatat menempati posisi pertama dengan 33,25 persen dalam hal komposisi populasi di Indonesia. Selanjutnya peringkat kedua diraih oleh generasi Z (29,23 persen), dan posisi ketiga oleh generasi X (25,74 persen), dan keempat, baby boomers (11,27 persen). 
 
“Angka statistik ini menunjukkan bahwa kemampuan memaksimalkan generasi milenial dan generasi Z menjadi kunci performa bangsa Indonesia di masa depan, dalam menghadapi persaingan global sekaligus mendorong pertumbuhan produktivitas yang berdampak penguatan perekonomian Indonesia," ujar Anwar Sanusi. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan