Mengutip laporan keuangan perseroan, Selasa, 8 Juni 2021 perolehan rugi tersebut disebabkan oleh penurunan drastis pada pos pendapatan usaha. Tercatat, AirAsia Indonesia membukukan pendapatan di 2020 sebesar Rp1,61 triliun, turun 75,97 persen dari pendapatan di 2019 yang sebesar Rp6,7 triliun.
Adapun secara detail, penurunan drastis terjadi pada pendapatan penumpang yakni dari Rp5,6 triliun pada 2019 menjadi Rp1,31 triliun pada 2021.
Lalu pendapatan dari penerbangan kargo juga menurun dari Rp85,3 miliar menjadi Rp60,89 miliar. Sementara untuk pendapatan yang diperoleh dari penerbangan carter tercatat sepanjang 2020 sebesar Rp21,39 miliar.
Sedangkan dari pos beban usaha, AirAsia Indonesia mencatat penurunan beban usaha bersih sebesar 34,17 persen dari Rp6,7 triliun pada periode 2019 menjadi Rp4,41 triliun pada 2020.
Perusahaan berhasil menurunkan beban bahan bakar menjadi Rp1,25 triliun, beban perbaikan dan pemeliharaan menjadi Rp479,09 miliar, beban gaji dan tunjangan menjadi sebesar Rp458,67 miliar, beban pelayanan pesawat dan penerbangan menjadi Rp226,06 miliar, serta beban pemasaran menjadi Rp106,96 miliar.
Sementara untuk total aset per 31 Desember 2021 perusahaan maskapai berbiaya rendah asal Malaysia itu mencatat sebesar Rp6,08 triliun yang terdiri dari total liabilitas Rp8,99 triliun dan total ekuitas minus Rp2,91 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News