Melansir laman Kementerian BUMN, Jumat, 3 Desember 2021, pesanan pertama adalah KRDE yang saat ini dioperasikan untuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Sedangkan yang kedua adalah KRDE yang dioperasikan untuk Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS).
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro menjelaskan pengujian ini bertujuan untuk melihat performansi kereta.
"Ini kita lagi menguji, karena persyaratannya kan harus lulus uji di jalan 1.000 km, ini ada beban-beban beton yang diibaratkan penumpang untuk diuji di kondisi full penumpang. Yang kita uji ini yang pasti performa, utamanya adalah kecepatannya kemudian pengeremannya," jelas Budi.
KRDE ini memiliki mesin penggerak menggunakan diesel elektrik yang dioperasikan oleh masinis. Adapun susunan setiap trainset-nya terdiri dari TeC1 (Trailer engine Cabin)-M (Motor)-T (Trailer)-TeC2 (Trailer engine cabin).
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA memperluas pangsa pasar global. Pasalnya, produk INKA sudah digunakan di Asia, Afrika, dan Australia.
"Apalagi jika PT INKA bisa bekerja sama dengan BUMN di pasar global. Hal itu akan menyatukan kekuatan BUMN di luar negeri, sekaligus menciptakan efisiensi operasional," ujar Erick dalam kunjungannya ke PT INKA di Madiun, Jawa Timur, Jumat, 19 Maret 2021.
Erick menjelaskan perusahaan manufaktur kereta api dan transportasi terpadu pertama di Asia Tenggara tersebut menjadi salah satu lokomotif dalam memperkuat tujuan dari BUMN Go Global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News