Sebab, serangkaian pertemuan di Indonesia menghadirkan ribuan delegasi dari seluruh negara anggota dan berbagai lembaga internasional selama setahun penuh, yaitu mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
"Dengan lebih dari 150 pertemuan yang akan digelar di 19 kota dan lebih dari 18 ribu delegasi yang akan hadir, Presidensi G20 akan membantu penciptaan sekitar 33 ribu lapangan kerja, meningkatkan konsumsi domestik sekitar Rp1,7 triliun, meningkatkan PDB nasional Rp7,4 triliun, dan manfaat total dua kali lebih besar dari penyelenggaraan IMF World Bank pada 2018," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada opening ceremony Presidensi G20, di Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021.
Presiden RI Joko Widodo menghendaki Indonesia dapat mendorong aksi nyata dari negara G20 dengan menghasilkan terobosan penting bagi pemulihan ekonomi global melalui berkolaborasi dgn negara lain.
Tak hanya itu, Presidensi G20 juga akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan.
Kesempatan ini harus dapat dimanfaatkan untuk memamerkan berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Dengan Presidensi G20, Indonesia akan menampilkan kepada dunia gelaran seni budaya yang menjadi salah satu kekayaan bangsa, ramah tamah, dan kerja nyata yang dilakukan segenap bangsa," kata Menko Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News