"Berkurangnya permintaan ekspor membuat Pemprov Sulut berusaha mencari pembeli ke kota lain selain Narita yang ada di Jepang. Kami juga akan mengadakan misi dagang ke Jepang," ujar Tienneke, dilansir dari Antara, Kamis, 1 Juli 2021.
Jaringan yang akan diperluas untuk meningkatkan pembeli yaitu membuka koneksi ke Ohio, Yokohama, dan kota-kota lainnya. Dia menambahkan, permintaan pembelian ikan ke berkurang di mana ekspor ikan yang biasanya sebanyak dua ton, kini tinggal 200 kilogram.
"Pembeli berkurang. Biasanya volume dua ton kini kurang 200 kilogram. Bahkan beberapa hari lalu, tidak ada ekspor ikan tuna ke Jepang. Tapi kami tetap jalin hubungan, tetap jalan,” ungkapnya.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey bergerak cepat menyikapi persoalan penurunan volume ekspor ke Jepang tersebut dengan menghubungi Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono. "Menteri akan ke Manado. Nanti kita diskusikan,” tutur Gubernur.
Olly kemudian menyampaikan beberapa solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. “Kapal-kapal yang mangkrak akan kita operasionalkan kembali. Pemprov Sulut juga akan menjalin kerja sama dengan Pemprov Maluku. Ini dilakukan supaya ikan tambah banyak begitu juga ekspor meningkat,” jelasnya.
Tak hanya itu, pemerintah provinsi berjanji membantu subsidi dalam hal ekspor. “Kalau kurang kapasitas kita subsidi biaya angkutan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News