Jakarta: Menteri Perdagangan M Lutfi mengakui inovasi yang dilakukan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui 'Launching Produk Bersama' melepaskannya dari masalah penggilingan gula.
Hari ini PTPN III, RNI, dan PPI meresmikan paket produk komoditas pangan yaitu minyak goreng, gula pasir, teh dan kopi dengan merek Nusakita. Lalu beras dengan merek Rania, dan minyak goreng dengan merek Panganesia.
"Hari ini saya rasa transformasi di Kementerian BUMN ini menolong sekali Kementerian Perdagangan. Karena, biasanya bulan segini kami diuber-uber urusan giling gula," ungkap Lutfi, Kamis, 16 September 2021.
Menurutnya, inovasi tersebut merupakan terobosan yang luar biasa. Inovasi memaketkan produk-produk komoditas pangan tidak hanya memudahkan masyarakat mendapatkan produk berkualitas tetapi juga mensejahterakan petani.
"Karena ini dengan paket, bermerek, dan berlabel. Artinya, ini menjaga keamanan, mendapatkan suatu harga yang premium dan yang terpenting customize untuk customer-nya," ucapnya.
Lutfi pun tak segan untuk mencontoh ide penggabungan produk pangan atau bundling untuk memaketkan minyak goreng curah. Sebab, diakuinya komoditas tersebut merupakan satu PR yang harus dituntaskan.
"Saya pulang dari sini saya punya satu PR yaitu bisa memaketkan minyak goreng curah sederhana. Kita musti kerjakan supaya kita mendapatkan sesuatu yang premium dengan keamanan, kesehatan yang terkontrol," tukasnya.
Lutfi mengungkapkan dia banyak belajar dari ide-ide perusahaan BUMN dalam mengembangkan produk-produknya.
"Jadi belajar dari acara hari ini saya akan kerjakan. Mudah-mudahan bisa muliakan petani dan pedagang kita," pungkasnya.
Hari ini PTPN III, RNI, dan PPI meresmikan paket produk komoditas pangan yaitu minyak goreng, gula pasir, teh dan kopi dengan merek Nusakita. Lalu beras dengan merek Rania, dan minyak goreng dengan merek Panganesia.
"Hari ini saya rasa transformasi di Kementerian BUMN ini menolong sekali Kementerian Perdagangan. Karena, biasanya bulan segini kami diuber-uber urusan giling gula," ungkap Lutfi, Kamis, 16 September 2021.
Menurutnya, inovasi tersebut merupakan terobosan yang luar biasa. Inovasi memaketkan produk-produk komoditas pangan tidak hanya memudahkan masyarakat mendapatkan produk berkualitas tetapi juga mensejahterakan petani.
"Karena ini dengan paket, bermerek, dan berlabel. Artinya, ini menjaga keamanan, mendapatkan suatu harga yang premium dan yang terpenting customize untuk customer-nya," ucapnya.
Lutfi pun tak segan untuk mencontoh ide penggabungan produk pangan atau bundling untuk memaketkan minyak goreng curah. Sebab, diakuinya komoditas tersebut merupakan satu PR yang harus dituntaskan.
"Saya pulang dari sini saya punya satu PR yaitu bisa memaketkan minyak goreng curah sederhana. Kita musti kerjakan supaya kita mendapatkan sesuatu yang premium dengan keamanan, kesehatan yang terkontrol," tukasnya.
Lutfi mengungkapkan dia banyak belajar dari ide-ide perusahaan BUMN dalam mengembangkan produk-produknya.
"Jadi belajar dari acara hari ini saya akan kerjakan. Mudah-mudahan bisa muliakan petani dan pedagang kita," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id