"Dengan adanya penetapan harga baru oleh pemerintah, SehatQ juga akan menyesuaikan harga dengan memperhitungkan margin yang wajar sehingga tetap dapat tetap melanjutkan dukungan kepada pemerintah dan masyarakat melalui penyelenggaraan tes PCR ini," ungkap Head of Partnership SehatQ Arie Senta, dalam keterangan resminya, Rabu, 24 November 2021.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sebelumnya menurunkan batas tarif tertinggi tes reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR). Salah satu alasan penurunan harga karena terjadi penurunan harga sejumlah komponen pemeriksaan PCR.
Adapun harga tes PCR menjadi Rp275 ribu untuk pulau Jawa dan Bali, serta Rp300 ribu di luar pulau Jawa-Bali. Di awal masa pandemi covid-19, harga tes PCR mencapai Rp1 juta, kemudian diturunkan menjadi Rp550 ribu beberapa waktu lalu.
Arie mengatakan, menanggapi keputusan pemerintah terkait penurunan harga tes PCR tersebut, SehatQ mendukung penuh keputusan pemerintah menurunkan harga PCR yang semakin terjangkau oleh masyarakat luas.
"Kami percaya pemerintah telah mempertimbangkan berbagai hal sebelum memutuskan untuk melakukan penurunan harga. Karena itu kami menyambut baik rencana pemerintah untuk menurunkan harga tes PCR demi mendukung percepatan penanggulangan pandemi covid-19, terutama dalam hal memperbanyak jumlah tes PCR untuk memperkuat mekanisme tracing and testing sesuai prosedur yang dikeluarkan oleh WHO," ujarnya.
Harga sesuai aturan
Dia menjelaskan, saat ini harga tes PCR di SehatQ sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah yakni berkisar antara Rp465 ribu hingga Rp495 ribu. Tentu saja hal ini juga sudah mempertimbangkan margin keuntungan yang sewajarnya.Menurut dia, penurunan harga tes PCR oleh pemerintah ini pastinya akan berdampak pula pada penurunan harga tes antigen. Saat ini, harga layanan swab test antigen di SehatQ berkisar Rp60 ribu hingga Rp99 ribu. Tentu saja, SehatQ akan melakukan penyesuaian harga sesuai dengan anjuran pemerintah.
Arie pun menjamin SehatQ tidak akan mengambil keuntungan di dalam situasi pandemi, terutama soal penetapan harga tes PCR dan tes antigen tersebut karena SehatQ lebih mengedepankan sisi sosial dan kemanusiaan.
"Kami sadar, kami adalah bagian dari masyarakat Indonesia yang sedang sama-sama berjuang untuk keluar dari tekanan pandemi ini. Untuk itu kami akan selalu mendukung kebijakan pemerintah," imbuhnya.
Di sisi lain, angka penyebaran covid-19 secara umum telah berkurang dibandingkan beberapa waktu lalu. Tentu saja hal ini juga berpengaruh terhadap penurunan jumlah masyarakat yang melakukan tes PCR dan antigen.
Arie mengakui adanya penurunan angka penjualan kedua tes tersebut di SehatQ yang signifikan seiring dengan semakin turunnya angka penyebaran covid-19 di Indonesia.
"Memang ada penurunan drastis untuk tes PCR dan antigen hingga 80-90 persen setiap minggu dibanding dengan periode Juli. Namun, kami tetap bersyukur karena ini menandakan keberhasilan pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penyebaran covid-19," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News