"Harga telur ini karena memang daya belinya turun. Maka harga telur secara nasional berada sekitar 10-20 persen dari harga standar Kementerian Perdagangan," tutur Lutfi dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 25 September 2021.
Rencana ini terbersit ketika Lutfi berbincang dengan peternak ayam petelur dari Desa Suruhwadang, Kabupaten Blitar, Jawa Timur di Istana Kepresidenan beberapa hari lalu. Keluh kesah mereka membuat Lutfi memutar otak agar hasil panen para telur peternak terserap secara maksimal.
Kondisi inilah yang membuat Mendag terus berupaya agar para peternak tetap sejahtera. Sejumlah strategi pun akan dilakukan untuk membantu derita peternak ayam petelur.
Selain membantu para peternak ayam petelur, strategi lain juga tengah dirancang. Salah satunya dengan menjaga gizi masyarakat di tengah pandemi covid-19.
"Jadi ini salah satu terobosan-terobosan yang sedang dipikirkan oleh pemerintah. Supaya harga telur ini baik, dan juga meningkatkan gizi masyarakat. Ini yang sedang kami pikirkan. Kita bantu semua sama-sama, supaya bisa jalan perekonomian," tegas Lutfi.
Seperti diketahui, Kementerian Sosial (Kemensos) hingga saat ini masih menyalurkan program bantuan sosial (bansos). Diantaranya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebesar Rp200 ribu per bulan yang ditukarkan dengan bahan sembako di e-warong atau distributor resmi Kemensos.
Ada pula Program Keluarga Harapan (PKH). Nilainya beragam, mulai dari Rp600 ribu sampai Rp3 juta, disesuaikan dengan kriteria penerima bantuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id