baca juga: Warga Boyolali Gelar Lomba Menuju Desa Mandiri Pangan |
Irjen Kementerian Pertanian Jan Samuel Maringka mengatakan pangan merupakan sektor yang sangat penting dalam membangun bangsa dan negara yang lebih maju dan berkembang, sekaligus tolak ukur dari kesejahteraan rakyat.
"Kita melihat bahwa dunia mengalami krisis pangan, kita mampu menunjukkan bahwa kita terlepas dari itu," katanya dikutip dari Antara, Minggu, 28 Agustus 2022.
Irjen Kementan melakukan kunjungan kerja ke Sabang untuk menggemakan gerakan program Jaga Pangan, yang dimulai dari wilayah perbatasan seperti Miangas, Rote, Entikong, Sabang dan juga wilayah perbatasan Indonesia lainnya.
Pengawalan ketahanan pangan itu diperkuat dengan pelaksanaan apel siaga, yang dipusatkan di Tugu Nol Kilometer Indonesia, dengan maksud optimalisasi fungsi karantina hewan dan tumbuhan di Kota Sabang, bersama unsur terkait, termasuk TNI-Polri.
Jan Samuel mengatakan pemahaman dalam menjaga pangan harus dimiliki semua pihak, sehingga dapat mendukung keberhasilan pembangunan pertanian.
"Baru saja kita melihat Indonesia mendapatkan penghargaan untuk swasembada beras dan saat ini kita menuju swasembada pangan. Karena itu kita tidak boleh berpuas diri. Ini saat yang tepat untuk mengingatkan arti penting menjaga ketahanan pangan, untuk masa depan," katanya.
Ia menyebut apel siaga juga terkait dengan pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan optimalisasi fungsi karantina pertanian di perbatasan karena kegiatan ini merupakan salah satu poin yang ditekankan di setiap perbatasan.
"Kita sudah ke Miangas, Aru, Entikong, sekarang Sabang, dan bulan depan kita akan ke Merauke," kata Irjen Kementan.
Irjen Kementan juga turut mengapresiasi Kota Sabang, yang merupakan salah satu daerah dengan status nol persen atau tidak terdapat kasus PMK, di tengah mewabahnya PMK di sejumlah wilayah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News