Jakarta: Startup penyedia layanan kesehatan digital, SehatQ berkomitmen untuk terus menguatkan layanan bisnis B2B-nya untuk menyasar karyawan perusahaan. Terlebih banyak perusahaan yang menaikkan anggaran kesehatan para karyawannya selama masa pandemi covid-19.
"Melihat peluang ini, SehatQ menawarkan paket layanan kesehatan berbasis teknologi. Tujuannya, agar perusahaan dapat memberikan layanan akses kesehatan yang baik dengan biaya yang terjangkau," ucap Chief Commercial Officer SehatQ Andrew Sulistya dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 Agustus 2022.
Untuk perusahaan yang bekerja sama, jelasnya, SehatQ menyediakan layanan membership B2B yang disebut DigiQare. Lewat DigiQare, karyawan perusahaan nantinya dapat menikmati beragam fasilitas seperti konsultasi online gratis dengan dokter umum, konsultasi dokter spesialis, booking layanan kesehatan di rumah sakit, klinik, laboratorium, hingga mendapatkan voucher untuk pembelian obat di toko SehatQ.
Selain itu, karyawan yang sudah didaftarkan oleh perusahaannya bisa menikmati layanan kesehatan layaknya pasien VIP seperti tebus resep obat lewat aplikasi dan obat diantar langsung ke alamat karyawan, layanan concierge yang sudah tersedia di beberapa rumah sakit, layanan personal assistant yang eksklusif tersedia bagi pengguna DigiQare, dan berbagai layanan lainnya.
Sebagai upaya memperkenalkan produk DigiQare ke banyak karyawan serta para pemegang kepentingan di perusahaan, SehatQ menggunakan strategi marketing yang menyeluruh. Salah satunya adalah dengan mengadakan program cek kesehatan gratis di beberapa kawasan perkantoran di Jakarta. Di sini para karyawan bisa mendapatkan pengalaman mencoba telemed melalui gawai pintar yang disediakan.
Selain itu, SehatQ aktif mengadakan kegiatan gathering bagi para pengguna layanan B2B-nya. Beberapa beberapa perwakilan perusahaan yang sudah menggunakan DigiQare SehatQ menganggap layanan tersebut sangat membantu perusahaannya menurunkan rasio klaim asuransi.
"Pasalnya, saat sakit karyawan bisa langsung konsultasi dokter secara online lewat aplikasi SehatQ tanpa harus datang ke klinik atau rumah sakit," jelasnya.
Andrew pun menyampaikan, target yang ingin dicapai dari layanan B2B ini. Pihaknya menargetkan produk DigiQare ini dapat berkontribusi 80 persen bagi pemasukan perusahaan pada akhir 2022.
"Kami optimistis target ini dapat tercapai karena pada kuartal ketiga tahun ini perkembangan bisnis SehatQ meningkat 190 persen dibandingkan 2021," imbuhnya.
"Melihat peluang ini, SehatQ menawarkan paket layanan kesehatan berbasis teknologi. Tujuannya, agar perusahaan dapat memberikan layanan akses kesehatan yang baik dengan biaya yang terjangkau," ucap Chief Commercial Officer SehatQ Andrew Sulistya dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 Agustus 2022.
Untuk perusahaan yang bekerja sama, jelasnya, SehatQ menyediakan layanan membership B2B yang disebut DigiQare. Lewat DigiQare, karyawan perusahaan nantinya dapat menikmati beragam fasilitas seperti konsultasi online gratis dengan dokter umum, konsultasi dokter spesialis, booking layanan kesehatan di rumah sakit, klinik, laboratorium, hingga mendapatkan voucher untuk pembelian obat di toko SehatQ.
Selain itu, karyawan yang sudah didaftarkan oleh perusahaannya bisa menikmati layanan kesehatan layaknya pasien VIP seperti tebus resep obat lewat aplikasi dan obat diantar langsung ke alamat karyawan, layanan concierge yang sudah tersedia di beberapa rumah sakit, layanan personal assistant yang eksklusif tersedia bagi pengguna DigiQare, dan berbagai layanan lainnya.
Sebagai upaya memperkenalkan produk DigiQare ke banyak karyawan serta para pemegang kepentingan di perusahaan, SehatQ menggunakan strategi marketing yang menyeluruh. Salah satunya adalah dengan mengadakan program cek kesehatan gratis di beberapa kawasan perkantoran di Jakarta. Di sini para karyawan bisa mendapatkan pengalaman mencoba telemed melalui gawai pintar yang disediakan.
Baca juga: Menko Airlangga Beberkan 3 Tantangan Perkuat Fondasi Ekonomi Digital |
Selain itu, SehatQ aktif mengadakan kegiatan gathering bagi para pengguna layanan B2B-nya. Beberapa beberapa perwakilan perusahaan yang sudah menggunakan DigiQare SehatQ menganggap layanan tersebut sangat membantu perusahaannya menurunkan rasio klaim asuransi.
"Pasalnya, saat sakit karyawan bisa langsung konsultasi dokter secara online lewat aplikasi SehatQ tanpa harus datang ke klinik atau rumah sakit," jelasnya.
Andrew pun menyampaikan, target yang ingin dicapai dari layanan B2B ini. Pihaknya menargetkan produk DigiQare ini dapat berkontribusi 80 persen bagi pemasukan perusahaan pada akhir 2022.
"Kami optimistis target ini dapat tercapai karena pada kuartal ketiga tahun ini perkembangan bisnis SehatQ meningkat 190 persen dibandingkan 2021," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News