"Kami optimistis dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman di atas lima persen, karena kami melihat beberapa jenis itu pertumbuhannya ada yang sampai dua digit," kata Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin Emil Satria di Karawang, Jawa Barat dilansir Antara, Senin, 28 November 2022.
Menurut Emil, salah satu jenis industri makanan yang mengalami pertumbuhan hingga 10 persen yakni industri pengalengan ikan. Hal tersebut menjadi salah satu pendorong pertumbuhan industri makanan dan minuman bakal positif di tengah isu resesi ekonomi global.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo menyampaikan Indonesia dinilai berhasil menjadi salah satu negara yang mampu mengendalikan penyebaran pandemi covid-19 hingga level 1. Ekonomi Indonesia, menurutnya termasuk sektor industri telah mulai pada tahap pemulihan.
Baca juga: Industri Manufaktur Indonesia Masih Bergeliat Di Tengah Ancaman Resesi |
"Hal ini ditunjukkan dengan kinerja industri pengolahan nonmigas yang berangsur pulih dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,88 persen di triwulan III-2022 dan Purchasing Manager’s Index (PMI) IHS Markit selama tahun 2022 menunjukkan terjadi ekspansi (> level 50) di mana pada Oktober 2022 PMI manufaktur Indonesia mencapai 51,8," kata Dody.
Pada periode Januari-September 2022, ekspor industri makanan dan minuman mencapai USD35,99 miliar (termasuk minyak kelapa sawit), mengalami peningkatan neraca perdagangan yang positif bila dibandingkan dengan impor produk makanan dan minuman pada periode yang sama sebesar USD12,76 miliar.
Di sisi lain, industri makanan dan minuman mampu menarik investasi sebesar Rp41,37 triliun sampai dengan triwulan II-2022, dan secara keseluruhan menyerap tenaga kerja tidak kurang dari 5,5 juta orang.
Sektor industri cooking aid seperti kecap, sambal, saus tomat dan bumbu masakan merupakan salah satu sektor yang yang memiliki neraca perdagangan positif. Pada Januari-September 2022, ekspor cooking aid Indonesia mencapai USD175,8 juta, sementara impor produk sejenis senilai USD90,5 juta.
Produk unggulan ekspor cooking aid Indonesia didominasi oleh bumbu masak dan kecap, sementara untuk produk saus dan olahannya masih cukup besar nilai impornya. Saat ini Indonesia masih berada di posisi ke-15 untuk negara eksportir cooking aid di dunia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id