"Terkait beras, Bulog diharapkan segera melakukan KPSA (Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) secepatnya sehingga masyarakat dapat merasakan harga beras medium menyentuh harga eceran tertinggi (HET) tidak di atas HET," ungkapnya dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Regional Kalimantan secara virtual, Senin, 12 Desember 2022.
Lebih lanjut, komoditas selanjutnya ialah telur ayam. Menurut Ketut, harga telur yang naik saat ini disebabkan oleh proses distribusi dari peternak sampai ke pedagang yang belum dibenahi.
"Artinya selama ini kita atur di hulu sampai ke pedagang, tapi di tengahnya belum kita tata dengan baik. Jika bisa kita tata dengan baik, kita bisa kendalikan harga dengan wajar," kata Ketut.
Komoditas ketiga ialah cabai yang kemungkinan akan mengalami kenaikan harga. Meskipun demikian, pihaknya dikatakan telah melakukan mobilisasi antara daerah yang memiliki surplus cabai ke daerah yang defisit.
"Keempat ada peluang kemungkinan (harga daging ayam naik. Walaupun di peternak (harga) masih rendah, tapi ini harus kita jaga di masa Nataru sehingga sudah kami lakukan mitigasi," tegasnya.
Baca juga: Bulog Jaga Harga Pangan Lewat KPSH dan Warung Eceran |
Ketut menegaskan, meskipun hanya ada empat komoditas pangan yang diprediksi mengalami kenaikan harga jelang Nataru, pihaknya akan mengantisipasi seluruh komoditas pangan.
Dia meminta pemerintah daerah untuk ikut serta membantu memantau kondisi harga pangan di lapangan agar langkah cepat untuk memitigasi kenaikan harga dapat dilakukan.
"Walaupun hanya empat pangan ini yang kemungkinan naik, namun harus diantisipasi semua bahan pangan. Kami berharap pemerintah daerah berkenan turun melihat ke lapangan langsung sehingga kami bisa mengambil kebijakan yang lebih terfokus untuk menyelesaikannya," pungkas Ketut.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News