Dalam pertemuan itu, Pahala membeberkan lima inisiatif ekosistem yang tengah fokus di garap Indonesia.
Kelima inisiatif ekosistem tersebut adalah:
- MSOE Carbon Market.
- Sustainable Industrial Cluster.
- Maximize the Country's NBS Potential.
- Scale-up EV Adoption.
- Increasing Portion of NRE in National's Energy Mix.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Peta Jalan Penutupan PLTU Batu Bara |
"Kementerian BUMN turut mewujudkan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mencapai net zero carbon emission pada 2060 serta mendukung pembangunan rendah karbon sesuai Paris Agreement untuk target pengurangan emisi gas rumah kaca berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29 persen, sebagaimana yang disampaikan pada pertemuan COP26 2021 lalu. Kami bersama BUMN sangat serius untuk pionir dan role model dalam penerapan dekarbonisasi," ujar Pahala, dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 Agustus 2022.
PLN spin-off PLTU
Ia menjelaskan, Kementerian BUMN melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) merencanakan adanya penambahan power untuk Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik periode 2021-2030 (Greener RUPTL) yang dikerjasamakan dengan sektor-sektor swasta.Rencana penambahan power yang diinstalasikan sebanyak 40.6 gigawatt (GW), sehingga pada 2030, kapasitas 99,2 GW power ditargetkan akan tercapai.
"Komitmen PLN dalam mewujudkan dekarbonisasi juga melalui mekanisme transisi energi, di antaranya dengan mengakselerasi penghentian penggunaan aset Coal Fired Power Plant (CFPP), program energi baru dan terbarukan (NRE) dengan membangun power plant (NRE) untuk meningkatkan NRE portion dalam bauran energi," jelasnya.
PLN juga melakukan spin-off PLN CFPP dengan membentuk New.co, perusahaan baru yang menjadikan CFPP A dan CFPP B sebagai pemegang saham minoritas. Pahala pun menawarkan peluang kerja sama dengan Denmark dalam mengembangkan perusahaan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News