Smelter nikel. Foto: AFP.
Smelter nikel. Foto: AFP.

Vale Gandeng Perusahaan Tiongkok Bangun Smelter di Morowali

Antara • 06 September 2022 20:04
Jakarta: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menggandeng perusahaan asal Tiongkok yaitu China Baowu Steel Group dan Shandong Xinhai Technology untuk membangun pabrik pemurnian dan pengolahan atau smelter nikel di Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah dengan nilai investasi sebesar USD2,1 miliar atau sekitar Rp31 triliun.
 
baca juga: Vale Teken Kerja Sama Olah Bijih Nikel di Blok Pomalaa Sultra

"Estimasi biaya capex sekitar USD2,1 miliar untuk pembangunan pabrik," kata Direktur Utama PT Vale Indonesia Febriany Eddy pada acara Penandatanganan Perjanjian Investasi dan Kerja Sama Proyek Blok Bahadopi, dikutip dari Antara, Selasa, 6 September 2022.
 
Pabrik smelter nikel tersebut akan mampu memproduksi sekitar 73 ribu hingga 80 ribu metrik ton nikel per tahun. Dengan penandatanganan kerja sama investasi tersebut diharapkan pembangunan pabrik akan rampung paling lambat pada 2025. Febriany berterima kasih kepada pemerintah Indonesia yang menjadikan Proyek Bahodapi sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).
 
"Proyek ini masuk sebagai PSN, ini berarti proyek ini mempunyai nilai strategis peningkatan, pertumbuhan, pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat dan pembangunan daerah," kata Febriany.

Dia mengatakan pabrik smelter nikel yang dibangun akan menghasilkan karbon yang rendah dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga gas alam cair atau LNG. Febriany mengatakan pabrik tersebut akan menjadi pabrik pertama di Indonesia yang digerakkan dengan LNG.
 
Direktur PT Vale Indonesia Bernandus Irmanto mengatakan Vale akan memiliki 49 persen saham atas pabrik, sementara sisanya kepemilikan oleh mitra. Irmanto menjelaskan pabrik tersebut nantinya akan menghasilkan produk berupa feronikel yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan baja nirkarat.
 
Selama lima tahun pertama, 100 persen hasil produk feronikel akan diambil oleh mitra Vale untuk diekspor. Sementara setelah lima tahun, Vale mendapatkan 49 persen produk feronikel dari total yang dihasilkan pabrik dalam satu tahun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan