"Alhamdulillah, delapan investor berminat untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan di wilayah timur Indonesia," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti, dikutip dari Antara, Minggu, 31 Juli 2022.
Rencananya, menurut dia, para investor tersebut akan mengembangkan usaha di bidang budi daya udang, pengolahan ikan, dan pemasaran rumput laut. Secara terperinci, Artati mengungkapkan wilayah yang dilirik oleh investor tersebut meliputi Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dengan minat investasi budi daya udang senilai Rp80 miliar.
Lalu pengolahan tuna dan rajungan senilai Rp10 miliar. Kemudian, lanjutnya, investasi lainnya adalah pembangunan pabrik es senilai Rp500 juta dan pembangunan Unit Pengolahan Ikan (UPI) untuk produk ikan segar serta ikan beku senilai Rp45 miliar untuk Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Baca: Pulang dari Luar Negeri, Erick Thohir Bawa 'Buah Tangan' |
Sementara untuk Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, investor berminat untuk investasi di UPI senilai Rp20 miliar dan juga pembangunan pabrik es senilai Rp500 juta. "Tentu ini kabar baik dan pasti akan kami tindak lanjuti," kata Artati.
Direktur Usaha dan Investasi Ditjen PDSPKP Catur Sarwanto menambahkan pihaknya segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Di saat bersamaan, dia siap mendampingi para investor yang telah mengajukan minat investasi agar dapat merealisasikan investasinya.
Dalam kegiatan promosi peluang investasi di Makassar beberapa waktu lalu, Catur memastikan PDSPKP juga menawarkan kesempatan untuk berinvestasi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Merujuk RJPMN 2019, Kota Parepare telah diarahkan untuk menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dengan fokus sebagai pusat industri pengolahan.
Penetapan ini bertujuan untuk mendorong kegiatan ekonomi dan agroindustri di kawasan sekitarnya seperti Kabupaten Barru, Pinrang, Sidrap dan Enrekang. Selain itu, Kota Parepare juga termasuk dalam kawasan strategis nasional (Kapet).
"Potensi perikanan Kota Parepare terdiri dari usaha perikanan tangkap, pengolahan dan budidaya. Untuk potensi tambak sebesar 64 Ha dan kolam 3.355 Ha, tentu ini juga peluang investasi yang kami tawarkan," jelasnya.
Berdasarkan data dari KKP, realisasi investasi semester I-2022 diperkirakan mencapai Rp4,04 triliun atau meningkat 36,29 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News