Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki. FOTO: Kemenkop UKM
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki. FOTO: Kemenkop UKM

Pemerintah Harap kampanye Gernas BBI 2022 Kepri Dorong Ekspor Produk UMKM

Antara • 30 Maret 2022 20:44
Batam: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengharapkan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2022 dapat mendorong UMKM untuk berorientasi ekspor sekaligus meningkatkan kontribusi penjualan produk ke luar negeri.
 
"Ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini kita sudah masuk ke pasar global karena di dalam negeri pun sekarang kita harus bersaing dengan produk dari luar,” kata Teten, dilansir dari Antara, Rabu, 30 Maret 2022.
 
Karena itu, peningkatan standar kualitas UMKM harus disiapkan agar sektor tersebut masuk ke pasar global dan bertarung di pasar dalam negeri. Dalam rangka perluasan pasar ke luar negeri, pihaknya menggunakan strategi mirroring untuk menarik kehadiran buyer internasional yang sudah direncanakan berkunjung ke ajang promosi UMKM di kota Batam atau kota lain di Kepri.

“Kali ini, melibatkan sekitar 8.490 UMKM unggulan dari 7 kabupaten/kota seluruh Kepulauan Riau,” ujar dia.
 
Kemenkop dinyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan untuk mendukung kampanye bangga buatan Indonesia di delapan negara. Adapun negara-negara buyer yang akan berkunjung ke Indonesia yaitu Malaysia, Singapura, Australia, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, Belanda, dan Uni Emirat Arab
 
Upaya menarik kehadiran buyer internasional dilakukan dengan menyelenggarakan 75 rangkaian kegiatan di Kepri dan DKI Jakarta yang dibagi menjadi enam kluster. Klaster pertama ialah perluasan akses pasar, kedua ialah peningkatan sumber daya manusia, lalu peningkatan rantai pasok global, peningkatan akses pembiayaan, market intelligence, dan digitalisasi.
 
Terkait market intelligence, Menkop menilai pelaku UMKM harus memiliki kemampuan untuk membaca pasar. “Sangat penting bagi UMKM yang modalnya terbatas, sehingga mereka harus dibimbing untuk membuat produk yang pasti dibeli karena market-nya ada. Jadi bukan asal bikin lalu bingung jualnya,” ungkap Teten.
 
Mengenai kluster ke-6 yaitu digitalisasi, Teten menyatakan bahwa upaya itu bukan sekedar untuk memasukkan UMKM ke loka pasar (marketplace), tetapi juga memperhatikan bagaimana melakukan pencatatan keuangan digital supaya lebih mudah memperoleh akses pembiayaan.
 
Saat ini, lembaga pembiayaan disebut tidak lagi mengharuskan agunan menimbang rata-rata UMKM tidak punya aset untuk untuk diagunkan. Tetapi, lembaga pembiayaan lebih cenderung melihat rekam jejak digital mengenai arus kas UMKM.
 
“Saya kira penting untuk didampingi juga mereka supaya mulai go digital yang lebih holistik, bukan hanya di masuk ke pasar digital saja,” pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan