Jakarta: Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dapat menjangkau seluruh provinsi Indonesia pada 2023 nanti.
Pasalnya, acara yang diadakan tiap bulan ini telah berlangsung di 12 provinsi Indonesia pada 2021 lalu, dan di 2022 ini juga akan dilaksanakan di 12 provinsi yang berbeda dibandingkan tahun lalu.
"Gernas BBI telah dilakukan di berbagai daerah. Tahun lalu menjangkau 12 provinsi dan di tahun ini juga akan menjangkau 12 provinsi. Setiap bulan kami lakukan sampai 2023 agar Gernas BBI dapat hadir di seluruh provinsi Indonesia," ungkapnya dalam Grand Opening Ceremony Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Sumatra Barat, Selasa, 12 April 2022.
Lebih lanjut, Luhut menegaskan Gernas BBI juga mendorong pembelian produk UMKM melalui e-katalog LKPP. Saat ini, komitmen belanja yang sudah tercatat di LKPP sendiri mencapai Rp539 triliun dari target Rp400 triliun.
Menurutnya, Gernas BBI juga akan membawa dampak besar yakni membangun perekonomian UMKM di daerah dan membangun inovasi anak muda. "Juga akan memperkuat ekonomi di bawah. Dengan demikian, ekonomi di bawah, pedesaan, UMKM dan menengah atas akan terjangkau oleh program yang dibuat pemerintah," terang Luhut.
Gernas BBI saat ini sudah memasuki tahun kedua, dari target 30 juta UMKM onboarding, kini sudah tercapai 18 juta UMKM yang masuk ekosistem digital atau mencapai 60 persen dari Februari 2022.
Untuk itu, tiap daerah yang sudah melaksanakan kampanye Gernas BBI diharapkan dapat melanjutkan berbagai bentuk pendampingan. Tidak hanya masuk ekosistem digital, tapi juga UMKM dapat meningkat transaksinya.
"Saya berharap produk UMKM dari seluruh daerah lokus Gernas BBI dapat ditampilkan di Bali untuk mendukung G20 nanti," tuturnya.
Luhut merasa OJK sebagai penyelenggara Gernas BBI Sumbar memiliki peran penting dalam mengawal UMKM, khususnya dari segi pembiayaan karena salah satu faktor pendukung UMKM adalah permodalan.
"Untuk itu, kiranya OJK dapat mengawal program kredit bagi UMKM yaitu digital kredit UMKM sebagai program pembiayaan berbasis digital yang cepat, aman, dan hebat. Juga perlu dipastikan serapan porsi kredir bagi UMKM sebesar 30 persen pada 2024 dapat direalisasikan. Berantas pinjol ilegal dan berikan edukasi serta perlindungan masyarakat untuk mengakses pinjaman yang aman," pungkas Luhut.
Pasalnya, acara yang diadakan tiap bulan ini telah berlangsung di 12 provinsi Indonesia pada 2021 lalu, dan di 2022 ini juga akan dilaksanakan di 12 provinsi yang berbeda dibandingkan tahun lalu.
"Gernas BBI telah dilakukan di berbagai daerah. Tahun lalu menjangkau 12 provinsi dan di tahun ini juga akan menjangkau 12 provinsi. Setiap bulan kami lakukan sampai 2023 agar Gernas BBI dapat hadir di seluruh provinsi Indonesia," ungkapnya dalam Grand Opening Ceremony Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Sumatra Barat, Selasa, 12 April 2022.
Lebih lanjut, Luhut menegaskan Gernas BBI juga mendorong pembelian produk UMKM melalui e-katalog LKPP. Saat ini, komitmen belanja yang sudah tercatat di LKPP sendiri mencapai Rp539 triliun dari target Rp400 triliun.
Menurutnya, Gernas BBI juga akan membawa dampak besar yakni membangun perekonomian UMKM di daerah dan membangun inovasi anak muda. "Juga akan memperkuat ekonomi di bawah. Dengan demikian, ekonomi di bawah, pedesaan, UMKM dan menengah atas akan terjangkau oleh program yang dibuat pemerintah," terang Luhut.
Gernas BBI saat ini sudah memasuki tahun kedua, dari target 30 juta UMKM onboarding, kini sudah tercapai 18 juta UMKM yang masuk ekosistem digital atau mencapai 60 persen dari Februari 2022.
Untuk itu, tiap daerah yang sudah melaksanakan kampanye Gernas BBI diharapkan dapat melanjutkan berbagai bentuk pendampingan. Tidak hanya masuk ekosistem digital, tapi juga UMKM dapat meningkat transaksinya.
"Saya berharap produk UMKM dari seluruh daerah lokus Gernas BBI dapat ditampilkan di Bali untuk mendukung G20 nanti," tuturnya.
Luhut merasa OJK sebagai penyelenggara Gernas BBI Sumbar memiliki peran penting dalam mengawal UMKM, khususnya dari segi pembiayaan karena salah satu faktor pendukung UMKM adalah permodalan.
"Untuk itu, kiranya OJK dapat mengawal program kredit bagi UMKM yaitu digital kredit UMKM sebagai program pembiayaan berbasis digital yang cepat, aman, dan hebat. Juga perlu dipastikan serapan porsi kredir bagi UMKM sebesar 30 persen pada 2024 dapat direalisasikan. Berantas pinjol ilegal dan berikan edukasi serta perlindungan masyarakat untuk mengakses pinjaman yang aman," pungkas Luhut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id