"Jadi yang terdampak, kalau bisa saya sampaikan terhadap pandemi ini, bukan hanya kendaraan bermotor, tapi juga bisnis-bisnis lain," kata Djony dalam virtual conference, Selasa, 16 Juni 2020.
Ia menjelaskan, sejak 10 tahun terakhir emiten berkode ASII ini telah melakukan diversifikasi bisnis. Tak hanya pada segmen kendaraan tetapi juga memperkuat segmen-segmen lain seperti jasa keuangan, properti, dan lain-lain.
"Kita sudah melakukan diversifikasi yang cukup banyak selama sepuluh tahun terakhir. Kalau kita lihat kendaraan bermotor, baik roda empat maupun dua dua berkontribusi 45 persen sampai 50 persen. Kalau ditambah dengan turunannya, termasuk jasa keuangan, tentunya lebih besar dari itu," ujarnya.
Namun tak dipungkiri, kata Djony, segmen kendaraan bermotor memang terdampak instan oleh keberadaan virus korona. Ia menjabarkan, pada awal korona diberitakan di Indonesia dan pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penjualan kendaraan bermotor sempat mengalami penurunan. Namun seiring dengan dilonggarkannya aturan PSBB minat terhadap kendaraan bermotor kembali meningkat.
Ia pun berharap penerpaan PSBB transisi dapat meningkatkan daya beli terhadap kendaraan bermotor. "Kami harapkan dengan adanya PSBB transisi, semoga kita cepat pulih," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id