Ilustrasi bawang merah. (Foto: Dok. Kementan)
Ilustrasi bawang merah. (Foto: Dok. Kementan)

549 Hektare Bawang Merah Siap Panen di Pati

Gervin Nathaniel Purba • 24 April 2020 19:34
Pati: Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, terdapat 549 hektare (ha) bawang merah siap panen pada April ini, di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dengan luasan panen tersebut, dipastikan mampu mendukung suplai bawang merah nasional menjelang lebaran.
 
Meskipun wilayah Pati ditetapkan sebagai salah satu zona merah pandemi covid-19, namun tidakk menyurutkan semangat petani bawang merah setempat untuk tetap beraktifitas di lahan. Para petani dinilai tidak gentar dengan ancaman virus covid-19 yang menghantui masyarakat.
 
“Kami saksikan sendiri betapa gigihnya petani bawang merah Pati dalam bekerja di lahan. Mereka tetap bekerja di lahan, namun protokol kesehatan juga tetap dijaga. Ini patut diapresiasi,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto, dalam lawatannya memantau ketersediaan bawang merah, di Kecamatan Wedarijaksa, Pati, Jawa Tengah, Jumat, 24 April 2020. 

Dalam lawatannya itu, pihaknya melakukan pantauan langsung di tiga lokasi sekaligus, yakni Desa Ngurensiti dan Desa Bangsalrejo, Kecamatan Wedarijeksa. Lalu, Desa Tegal Arum, Kecamatan Jaken.
 
“Hasil pantauan langsung hamparan pertanaman bawang merah di sini sangat luar biasa. Bahkan di Kecamatan Jaken tanam bawang merah bisa dilakukan sepanjang tahun. Bisa empat hingga lima kali setahun. Semakin meyakinkan kami bahwa pasokan menjelang lebaran nanti bakalan aman terkendali,” ujar Anton, sapaannya.
 
Anton menyampaikan bahwa, pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah petani. Mengantisipasi kecenderungaan fluktuasi harga di lapangan, mencermati perkembangannya, dan segera melakukan tindakan antisipasi dini. 
 
“Apabila harga tinggi dan menyentuh harga yang tidak wajar, maka dilakukan pemindahan hasil produksi dari daerah surplus ke daerah minus dengan membiayai ongkos kirimnya. Sedangkan jika harga jatuh, maka mendorong petani melakukan tunda jual dengan penyimpanan hasil produksi pada gudang-gudang berpendingan, dijual sampai harga membaik,“ ujarnya.
 
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura Kementan Sukarman menyatakan, pihaknya optimistis pasokan bawang merah menjelang dan setelah lebaran betul-betul aman. 
 
“Kami sudah cek langsung di lapangan. Brebes dan Demak kami pantau kemarin hamparannya luas sekali, bahkan bisa terlihat saat menyusuri jalan tol. Demikian juga saat ini di Kabupaten Pati. Sementara di kabupaten sentra lain sesuai prediksi Early Warning System (EWS) yang kami susun juga menunjukkan trend positif. Pasokan selama puasa hingga pasca lebaran InsyaAllah aman. Tinggal kami pantau terus harganya nanti,” kata Sukarman.
 
Pahdi, Petani bawang merah, asal Desa Ngurensiti, Kecamatan Wedarijeksa mengaku senang dengan kondisi harga saat ini Rp30 ribu per kg di tingkat petani. Dia mengklaim dapat mengantongi uang senilai Rp20 juta untuk ukuran satu kotak lahan (setara 1.400 meter persegi). 
 
“Harga sekarang lagi bagus Pak Dirjen. Saya punya dua kotak aja sudah banyak untungnya,” tutur Pahdi.
 
Pahdi berharap harga terjaga stabil bagus, mengingat para petani di desanya sempat merasakan harga sangat rendah, yakni hanya Rp10 ribu per kg, pada awal Januari lalu.
 
Kecamatan Wedarijeksa tercatat memiliki luas panen bawang merah 393 ha. Tersebar di Desa Ngurensiti seluas 135 ha, dan di Desa Bangsalrejo seluas 71 ha. Uniknya, penanaman di Desa Bangsalrejo dilakukan secara serentak, dan saat ini sudah memasuki umur 36 hari. 
 
“Sekitar 25 hari lagi siap panen untuk pasokan menjelang Lebaran. Rata-rata hasilnya juga tinggi bisa sampai 13,5 ton per hektar,” kata Koordinator Penyuluh Kecamatan Wedarijeksa Ahmad Munjamil.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan