Konsumsi harian beras di PIBC selama sepekan terakhir ini tercatat masih berada di titik tertinggi yakni 3.096 ton dari pasokan normal antara 2.500-3.000 ton per hari. Menurut Agus, stok di PIBC yang saat ini 28.431 ton hanya sedikit di bawah stok normal 30 ribu ton dan cukup untuk memenuhi kebutuhan DKI Jakarta selama kurang lebih sembilan hari ke depan.
“Secara nasional, stok beras saya pastikan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Idulfitri 1441 H bahkan sampai panen mendatang," kata Agus melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 16 April 2020.
Selain mengandalkan stok PIBC, kebutuhan beras juga didukung stok beras di Perum Bulog sebesar 1,42 juta ton, di penggilingan 1,2 juta ton, di pedagang 728 ribu ton, dan di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP 2.939 ton.
Musim panen yang tengah berlangsung dan berkesinambungan hingga Agustus 2020 juga akan menambah stok nasional sebanyak 19,8 juta ton.
"Kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton per bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan covid-19, saya optimistis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020,” ujar Mendag.
Adapun harga beras per 16 April 2020 di PIBC dibanding minggu lalu cenderung turun khususnya untuk beras Muncul I, beras Muncul II, IR 64 I, dan beras IR 64 II. Rata-rata penyaluran beras dari PIBC selama April 2020 sebesar 2.935 ton, naik 1,84 persen dibanding bulan lalu.
Penyaluran dilakukan ke wilayah Pulau Jawa dan antarpulau, terbesar ke DKI Jakarta sebesar 65,72 persen. Realisasi perdagangan antarpulau beras di PIBC sampai dengan 14 April 2020 sebesar 4.685 ton.
Sementara itu, secara nasional harga beras medium rata-rata sebesar Rp10.800 per kg, stabil dibandingkan minggu lalu, dan naik 1,89 persen dibandingkan bulan lalu.
Harga tertinggi terjadi di Bulungan (Tj. Selor) sebesar Rp13.429 per kg, dan terendah di Jambi Rp9.000 per kg. Rata-rata harga beras premium tercatat Rp12.400 per kg, relatif stabil dibandingkan minggu lalu, dan bulan lalu.
Harga tertinggi terjadi di Pekanbaru Rp14.656 per kg dan terendah di Banda Aceh Rp10.667 per kg.
Agus menambahkan pihaknya telah memotong mata rantai distribusi beras agar cepat tersalurkan. Harga beras juga dibuat agar terjangkau masyarakat sehingga tidak terjadi inflasi pada komoditas beras, yaitu dengan tidak menaikkan harga eceran tertinggi (HET) bagi konsumen akhir tetapi dengan menaikkan harga pembelian pemerintah di tingkat petani.
Regulasi baru tersebut tertuang dalam Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian untuk Gabah atau Beras.
Dalam beleid tersebut, Kemendag menetapkan Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp4.200 per kg, dan di tingkat penggilingan Rp4.250 per kg. Sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat Penggilingan Rp5.250 per kg dan di Gudang Bulog Rp5.300 per kg, serta beras harga pembelian pemerintah di gudang Bulog Rp8.300 per kg.Cek Berita dan Artikel yang lain di