"Kami memilih baking karena murah, minim risiko, dan dekat dengan keseharian," kata pendiri YIS Sandiaga Uno.
Pelatihan ini tidak berhenti pada workshop pembuatan produk saja, melainkan berlanjut dengan pendampingan intensif. Peserta langsung dibekali ilmu pemasaran digital, mulai dari cara mengambil foto produk, menulis caption, membuat konten, hingga membuka pre-order melalui satu aplikasi.
Ia juga mendorong pemanfaatan komoditas lokal. "Di Bogor, potensi talas jangan dibiarkan terbuang. Kita olah jadi produk turunan yang bernilai dan menghasilkan cuan,” tambahnya.
Setelah sesi baking, program dilanjutkan dengan pendampingan intensif selama tiga minggu untuk memfasilitasi diskusi dan masukan konstruktif yang dapat langsung diterapkan. Pendampingan ini menekankan pada pengoptimalan strategi digital marketing.
Sandiaga juga menjanjikan kelanjutan program melalui tahap inkubasi yang mencakup pembuatan merek, kemasan, pencatatan keuangan, dan pemberian akses modal usaha. Targetnya, peserta benar-benar siap untuk naik kelas. "Lewat konten usaha jadi cuan, buka lapangan kerja," ujarnya.
Camat Bogor Utara, Riki Robiansyah, menyambut baik inisiatif ini dan berharap pendampingan yang berkelanjutan dapat mendorong UMKM di wilayahnya naik kelas.
"Saya percaya, jika dibuat dengan hati, produk akan laku dan cuan bisa maksimal, daya saing ibu-ibu kita akan meningkat dan orderan bisa terus bertambah,” kata Riki.
Kepala Seksi Ekonomi Kecamatan Bogor Utara, Abdul Salam, mengapresiasi kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM di wilayahnya.
“Kami mendukung penuh upaya peningkatan keterampilan yang langsung berdampak pada ekonomi warga, dan saya berharap kolaborasi seperti ini terus terjaga,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id