"Kami mulai bangun komunikasi dengan beberapa pemda, seperti kemarin kami menjumpai Pemkot Pekanbaru," kata Kepala Bulog Riau-Kepri Bahtiar AS kepada Antara, Kamis, 4 Februari 2021.
Bahtiar AS mengatakan Bulog akan terus menjajaki kerja sama dengan seluruh pemkab/pemkot di Riau dan Kepri dengan menawarkan beras fortifikasi atau beras khusus stunting.
"Tujuannya menyukseskan program Presiden Jokowi untuk mencegah stunting," katanya.
Apalagi di masa pandemi covid-19, masalah pangan dan gizi anak stunting akan terganggu.
"Nanti bentuk kerjasamanya adalah kita link dengan program yang ada di Dinas terkait misalnya Dinkes atau Dinas Keluarga Berencana," katanya.
Sementara itu jumlah kasus stunting di Kota Pekanbaru sendiri pada tahun lalu berjumlah sekitar 1.248 kasus.
Perum Bulog Riau Kepri sebelumnya juga bekerja sama dengan Pemerintah Pusat untuk menyalurkan beras fortifikasi guna membantu program pemerintah dalam mengatasi stunting (kekerdilan). Beras ini dilengkapi berbagai vitamin untuk meningkatkan kandungan gizinya.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) angka stunting turun dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 30,8 persen pada 2018. Pemerintah menargetkan angka stunting turun hingga 19 persen pada 2024.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Perum Bulog Gatot Trihargo menjelaskan beras fortifikasi diharapkan dapat menjadi jembatan integrasi kebijakan antar program Pemerintah, sehingga dapat mengurangi serta menangani prevalensi stunting dan anemia di Indonesia melalui integrasi dengan program BPNT, pengelolaan CBP serta program pangan lainnya.
"Dengan integrasi kebijakan, diharapkan dapat menghasilkan SDM berkualitas dan mampu menjadi motor penggerak pembangunan bangsa yang kreatif, produktif, dan berdaya saing tinggi," ujar Gatot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id