Vaksin Sputnik V dari Rusia yang dikembangkan Institut Gamaleya - - Foto: AFP
Vaksin Sputnik V dari Rusia yang dikembangkan Institut Gamaleya - - Foto: AFP

Selesaikan 7 Tahapan, Sputnik-V Diklaim Jadi Vaksin Paling Lengkap

Husen Miftahudin • 29 Januari 2021 20:29
Jakarta: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Sputnik-V yang diproduksi ilmuwan Rusia di bawah lembaga Institut Penelitian Gamaleya menjadi vaksin paling berkembang dibandingkan produsen-produsen lainnya.
 
WHO melaporkan Sputnik-V telah menyelesaikan tujuh tahapan pembuatan vaksin covid-19 hingga fase persetujuan. Artinya, Sputnik-V dipastikan aman digunakan dan efektif untuk menanggulangi pandemi covid-19.
 
Berdasarkan daftar produsen global yang unggul dalam perlombaan pengembangan vaksin covid-19, Gamaleya Sputnik-V menjadi jawara karena telah menyelesaikan tujuh tahapan final. Disusul Pfizer/BioNtech dan Moderna yang masing-masing menyelesaikan enam tahapan.

Selanjutnya ada Sinovac, Sinopharm, Oxford/AstraZeneca, CanSino Biological, Johnson & Jonhson, Novavax, dan Bharat Biotech yang telah menyelesaikan empat tahapan.
 
"Pembuatan vaksin covid-19 perlu melewati tujuh tahapan yang harus dilalui hingga dapat diberikan ke manusia secara luas. Adapun, tahapan-tahapan pengembangan vaksin covid-19 ialah pengujian praklinis, fase satu (uji keselamatan), fase dua (percobaan diperluas), fase gabungan, fase tiga (uji efisiensi), persetujuan dini atau terbatas, dan persetujuan," ungkap rilis yang dikutip Jumat, 29 Januari 2021.
 
Selain itu, Sputnik-V juga masuk dalam jajaran vaksin covid-19 yang paling banyak diproduksi di dunia. Pusat Inovasi Kesehatan Duke Global mencatat, produksi vaksin Sputnik V sebanyak 504 juta dosis per Desember 2020.
 
"Dari total produksi tersebut, vaksin Sputnik V akan dikirimkan ke beberapa negara pemesan seperti India, Brasil, dan Meksiko."
 
Saat ini banyak negara sudah menjalin komitmen dengan Rusia untuk membeli vaksin Sputnik V seperti India (100 juta dosis), Brasil (50 juta dosis), Uzbekistan (35 juta dosis), dan Meksiko (32 juta dosis). Selain itu, ada Nepal dan Mesir yang telah memiliki komitmen untuk memesan 25 juta dosis vaksin Sputnik V.
 
Kemudian, negara lain yang tertarik memesan vaksin Sputnik V ialah Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Argentina, hingga Filipina. Banyaknya jumlah pesanan Sputnik V membuktikan bahwa vaksin covid-19 asal Rusia itu telah menjadi primadona bagi banyak negara di dunia.
 
"Teranyar, ada beberapa negara lain seperti Iran, Malaysia, dan Hungaria yang menyampaikan komitmen untuk membeli dan menggunakan Sputnik-V melawan covid-19," tutup rilis tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan