Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdulah mengatakan, hal itu disebabkan oleh siklus kenaikan harga beras menjelang akhir tahun yang meningkat karena tidak ada panen raya dan dampak dari cuaca ekstrem El Nino.
"Tidak ada jaminan harga akan turun ke level sebelum kenaikan harga. Hal ini disebabkan oleh siklus kenaikan harga beras menjelang akhir tahun dan El Nino," kata Rusli dilansir Media Indonesia, Rabu, 20 September 2023.
Setidaknya, lanjut Rusli, operasi pasar akan menjaga harga beras agar tidak naik kembali.
"Saya kira operasi pasar Bulog bisa menekan kenaikan harga untuk sementara," ucap Rusli.
Baca juga: Duh, Ini Dampak Ganda Jika Harga Beras Tak Kunjung Turun |
Langkah mendorong penurunan harga beras
Rusli menjelaskan, terdapat langkah lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong penurunan harga beras saat ini selain program operasi pasar.Langkah tersebut terbagi menjadi langkah jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk jangka pendek, menurut Rusli, pemerintah dapat melakukan pengawalan lebih ketat terhadap penyaluran operasi pasar agar tepat sasaran. Kemudian, pemerintah juga harus menjaga suplai beras domestik di daerah-daerah yang saat ini sedang dalam masa tanam padi.
"Beberapa daerah ada yang menanam padi tapi tidak ada pasokan air, disini pemerintah bisa mengoptimalkan bantuan pompa-pompa air agar hasil panen tidak turun," ujar Rusli.
Selanjutnya, Rusli mengatakan, pemerintah juga dapat mengoptimalkan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada oknum nakal dalam penyaluran beras operasi pasar tersebut.
Terakhir, dengan merealisasikan kuota impor beras yang dilakukan oleh Bulog.
"Sementara itu, untuk jangka panjang, pemerintah dapat mengutamakan kebijakan diversifikasi sumber karbohidrat ke non beras," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News