Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: Dokumen BKPM
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Foto: Dokumen BKPM

DPR Dukung Langkah Bahlil Dorong Investasi ke UMKM

Al Abrar • 06 September 2023 16:56
Jakarta: Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendorong seluruh anggota negara ASEAN mengarahkan alokasi investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) secara inklusif kepada pengusaha nasional untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
 
Karena itu, Bahlil mendorong agar investasi di negara-negara ASEAN tidak mengabaikan para pengusaha lokal, terutama usaha kepada mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga meningkatkan multiplier effect yang lebih optimal.
 
Pernyataan Menteri Bahlil ini mendapat dukungan dari anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Amin. Menurut Amin, komitmen Menteri Bahlil ini patut mendapat dukungan untuk pembangunan berkelanjutan, terutama dalam peningkatan investasi di tanah air yang melibatkan UMKM. 

"Kita mengapresiasi karena Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya dalam menggiatkan investasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," kata Amin, Rabu, 6 September 2023. 
 
Dikatakan Amin, seiring dengan upaya pemerintah untuk menarik investasi, pemerintah juga harus melihat sejumlah isu yang menjadi perhatian publik, salah satunya Undang-undang Cipta Kerja. 
 
"Pertama, kita perlu melihat aspek hukum dari investasi yang digenjot saat ini. Lahirnya UU Cipta Kerja telah menjadi perdebatan yang hangat," ujarnya.
 
Dijelaskan Amin, aturan dan ketentuan Amdal juga perlu mendapat perhatian pemerintah karena saat ini terlihat lemah dan aturan soal Amdal juga belum sepenuhnya melibatkan pemerintah daerah dalam menilai kelayakan Amdal. 
 
"Selain itu, kurangnya ketegasan dalam memberikan sanksi kepada perusahaan yang telah mengkesploitasi sumber daya alam dengan berbagai pelanggaran, ini menjadi masalah serius,” jelasnya.
 
Amin mengakui, investasi yang masuk ke Indonesia sejauh ini sangat baik dan berdampak besar bagi peningkatan ekonomi nasional. Ke depan, untuk penyerapan tenaga kerja, Amin merasa perlu ditingkatkan lagi.
 
"Saya rasa dampak positifnya terhadap masyarakat tentu sudah ada," ungkapnya.
 
Lebih jauh Amin menjelaskan, investasi yang masuk kebanyakan tidak terkait dengan sektor manufaktur yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Realisasi investasi pada tahun 2022 mencapai Rp892,4 triliun, namun jumlah tenaga kerja yang diserap hanya 965.112. 
 
Buat Amin, Menteri Bahlil didorong untuk menarik Investor khususnya di kawasan ASEAN, karena kawasan ASEAN saat ini menjadi daya tarik tinggi untuk berinvestasi.
 
"Data PBB menunjukkan bahwa arus masuk investasi asing langsung ke ASEAN pada tahun 2022 tumbuh 5 persen secara tahunan, mencapai total US$224 miliar. Hal ini merupakan rekor tertinggi dan menantang, terutama di tengah tren penurunan FDI global sebesar 12 persen pada tahun yang sama," paparnya.
 
Oleh karena itu, Amin menyarankan Kementerian Investasi memastikan investasi yang digenjot dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi Indonesia. Untuk itu, ada beberapa langkah yang harus diambil oleh Menteri Bahlil, yakni Indonesia perlu memanfaatkan netralitasnya dalam konflik global untuk memperkuat posisinya dalam pasar ekonomi dunia. 
 
“Integrasi antara negara-negara ASEAN juga harus diperkuat, sehingga mereka dapat menjadi kekuatan bersama yang kuat dalam menghadapi persaingan global," sarannya.
 
Kedua, kata dia, Indonesia harus menciptakan iklim investasi yang menarik bagi investor asing. Hal ini termasuk dalam memberikan insentif yang sesuai dan menjaga stabilitas hukum untuk melindungi hak investor. 
 
"Kejadian seperti pemilihan Tesla untuk membangun pabrik di Malaysia harus dijadikan pelajaran untuk perbaikan," urainya.
 
"Dalam menjalankan strategi investasi, Indonesia harus berpegang pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak merugikan lingkungan dan masyarakat, serta memperkuat posisi negara dalam persaingan," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan