Di wilayah itu, listrik tidak hanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tetapi juga industri skala nasional seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Anggota Komisi VII DPR Mulyanto mengatakan, percepatan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru bisa memperkuat pasokan listrik di wilayah tersebut.
"Secara umum Sumatra Utara masih membutuhkan pasokan listrik, baik untuk masyarakat maupun industri, seperti Inalum yang akan meningkatkan kapasitas produksi smelter alumuniumnya," katanya dikutip Rabu, 2 Agustus 2023.
| Baca juga: Mengenal PLTA: Pembangkit Listrik Paling Ramah Lingkungan |
Khusus untuk Inalum, dibutuhkan tambahan listrik sekitar 900 megawatt (MW) akan digunakan untuk operasional smelter aluminium yang akan dibangun.
"Untuk itu, pembangunan PLTA Batang Toru sangat tepat, karena selain dapat memenuhi kebutuhan listrik secara domestik, tidak lagi membeli dari pembangkit listrik terapung yang dikelola pihak Turki," tuturnya.
Tak hanya itu, memanfaatkan listrik dari PLTA Batang Toru artinya berkontribusi dalam program dekarbonisasi, sebab listrik tersebut bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).
Sementara itu, dari sisi harga juga sangat kompetitif dengan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan ramah lingkungan.
"PLTA itu kan memiliki keunggulan cheap, clean, and renewable," sebutnya.
Terkait sejumlah kendala yang masih menghambat pembangunan PLTA Batang Toru, ia meyakini hal tersebut bisa segera dicarikan solusinya dengan baik oleh pemerintah dan PLN.
"Karena secara prinsip pembangunan PLTA ini sangat strategis dan menguntungkan bagi masyarakat Sumatra Utara," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
