“Hingga akhir Mei 2022, produksi migas Pertamina telah mencapai 966 MBOEPD atau delapan persen di atas produksi 2021," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR-RI, Rabu, 6 Juli 2022.
Nicke menjelaskan peningkatan produksi migas Pertamina didorong oleh pengeboran sumur yang agresif, baik sumur baru, sumur pengembangan, maupun workover dan well service. Di tahun ini, Pertamina akan mengebor lebih agresif dengan 813 sumur pengembangan, 29 sumur eksplorasi, serta 26.467 workover dan well service.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau sumur pengembangan ini kalau kita bandingkan dengan tahun lalu itu 232 persen jadi jumlah aktivitasnya meningkat luar biasa, di sumur eksplorasi itu 242 persen, dan di workover dan well service itu naik 161 persen. Sehingga ini yang mendorong terjadinya peningkatan produksi," jelasnya.
Baca: Minyak Goreng Curah Kemasan MinyaKita Resmi Diluncurkan, Harganya Cuma Rp14 Ribu/Liter! |
Menurutnya, ketahanan energi tidak hanya melihat stok di hilir tapi yang harus dijaga adalah produksi di hulu. Sebab, hulu digunakan sebagai feedstock bagi kilang-kilang. "Jadi ketahanan energi harus kita jaga dimulai dari hulu,” tuturnya.
Selain itu, upaya optimasi performa hulu di 2022 lainnya yang dilakukan Pertamina adalah dengan melakukan reaktivasi sumur suspended, potensi eksplorasi discovery Manpatu-01 (Gas Discovery) di Mahakam,Sungai Gelam Timur-01 (oil discovery) di Jambi, serta berbagai program cost optimization.