Ilustrasi. Foto : MI.
Ilustrasi. Foto : MI.

Emiten Kapal BULL Raup Laba Bersih USD37,8 Juta Sepanjang 2020

Antara • 08 Juni 2021 12:17
Jakarta: Emiten perkapalan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) meraup laba bersih sepanjang 2020 sebesar USD37,8 juta atau setara Rp536,76 miliar (kurs Rp14.200 per USD). Angka ini naik 78,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya USD21,2 juta.
 
Perseroan mencatatkan pendapatan tahun lalu sebesar USD194,4 juta atau meningkat 91,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya USD101,5 juta.
 
"Karena kondisi 2020 yang penuh tantangan, perseroan mencatatkan beberapa pos luar biasa dan atau nontunai. Dengan penyesuaian tersebut, laba bersih yang disesuaikan adalah USD49,1 juta untuk 2020 dan USD16,7 juta untuk 2019, meningkat 194 persen untuk periode tersebut," kata Direktur Utama BULL Kevin Wong, dikutip dari Antara, Selasa, 8 Juni 2021.

Sementara EBITDA atau pendapatan perusahaan yang belum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, meningkat dari USD54,3 juta menjadi USD119,6 juta atau meningkat sebesar 120,2 persen.
 
Kevin mengatakan peningkatan kinerja tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain tambahan armada.
 
"Selama 2020, BULL menerima 13 kapal tambahan ke dalam armadanya, menambah jumlah kapal dari 25 kapal menjadi 38 kapal. Pada saat yang sama, kapasitas tonase efektifnya meningkat dari 1,4 juta DWT menjadi 2,1 juta DWT, meningkat 50 persen," ujar Kevin.
 
Rata-rata Time Charter Rate (TCR) internasional untuk segmen kapal tanker utama BULL tetap stabil. Sementara TCR rata-rata untuk kapal tanker aframax atau LR2 meningkat sebesar 5,9 persen selama 2020 dan untuk kapal tanker ukuran handy-size turun sebesar 3,5 persen
 
Sementara itu, lanjut Kevin, prospek untuk sisa 2021 positif karena tingkat vaksinasi yang cepat dan telah mengurangi tingkat infeksi covid-19 secara drastis. Tiongkok, Uni Eropa, Inggris Raya, dan Amerika Serikat, yang merupakan setengah dari seluruh permintaan minyak dunia, rata-rata akan telah memvaksinasi lebih dari 75 persen warganya dalam 3,5 bulan ke depan.
 
Hal itu telah memotong tajam kasus baru harian sebesar 55 persen hanya dalam satu bulan dan memungkinkan pencabutan lebih cepat penguncian di seluruh dunia.
 
Berdasarkan itu, para analis telah meningkatkan perkiraan pertumbuhan ekonomi mereka. Dana Moneter Internasional (IMF) sekarang memperkirakan ekonomi global akan melaju sebesar enam persen pada 2021 dan 4,4 persen pada 2022, yang jauh lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan rata-rata 2,5 persen selama 10 tahun terakhir.
 
Hal tersebut didorong oleh ekspektasi AS akan tumbuh sebesar 6,4 persen, Tiongkok sebesar 8,4 persen, dan India sebesar 12,5 persen. Hal itu menyebabkan sebagian besar analis termasuk dari OPEC dan Goldman meningkatkan perkiraan mereka untuk permintaan minyak untuk mendorong pertumbuhan ini.
 
Dalam laporan bulanan terbaru mereka pada Mei, OPEC memperkirakan permintaan minyak global akan naik menjadi 99,7 juta barel per hari pada kuartal IV-2021 dibandingkan dengan 94,8 juta barel per hari pada kuartal II-2021, peningkatan tertinggi dalam sejarah.
 
Goldman bahkan lebih bullish, memperkirakan peningkatan permintaan minyak hingga 100 juta barel per hari pada akhir Juli, yang merupakan peningkatan 5,2 juta barel per hari dalam volume minyak yang perlu diangkut, peningkatan 5,5 persen hanya dalam dua bulan.
 
Menanggapi hal ini OPEC+ akan meningkatkan produksinya sebesar 1,5 juta barel per hari sampai Juli yang secara signifikan akan meningkatkan permintaan kapal tanker minyak untuk mengangkut minyak.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan