"2021 ini, ketika kami berusia 23 tahun, market share Saraswanti di pasar pupuk NPK dalam negeri sekitar enam persen dengan kapasitas produksi 600 ribu ton per tahun," kata Direktur Utama SAMF Yahya Taufik, dikutip dari Antara, Senin, 21 Juni 2021.
Tahun lalu, meski pandemi, SAMF telah menambah kapasitas produksi di dua pabrik, yakni di Sampit, Kalimantan Tengah, dan Medan, Sumatra Utara.
Penambahan kapasitas tersebut dilakukan dilakukan setelah perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret 2020.
Yahya menyampaikan, pada tahun ini, pihaknya berencana menambah kapasitas produksi di pabrik yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur.
"Tahun ini, kami menambah satu line produksi di pabrik Jawa Timur sehingga pada kuartal I-2022 kapasitas produksi kami sebesar 700 ribu ton per tahun," ujar Yahya.
Sementara itu, strategi Saraswanti menjalankan bisnis di tengah pandemi covid-19 adalah dengan fokus menggarap pasar eksisting. Selain itu, perseroan tetap melakukan pengembangan pasar dengan senantiasa bersikap selektif.
"Strategi yang kami terapkan di tengah pandemi covid-19 pada 2020 itu turut membuat kami bertahan di tengah masa sulit, bahkan tetap bertumbuh," kata Yahya.
Ia menambahkan, perseroan juga berhati-hati dalam menilai calon pelanggan pasar. Kondisi kesehatan finansial calon pelanggan dipelajari secara seksama guna memastikan kemampuan keuangan calon konsumen.
Tahun ini, Saraswanti juga membagikan dividen tunai tahun buku 2020 sebesar Rp89,27 miliar atau setara dengan Rp17,42 per saham. Dividen kepada pemegang saham itu meningkat dibandingkan setahun sebelumnya di mana dividen yang dibagikan Rp52,79 miliar atau setara dengan Rp10,3 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id