Energi Terbarukan. Foto; AFP.
Energi Terbarukan. Foto; AFP.

Indonesia Butuh Investasi Swasta untuk Capai Target Transisi Energi

Antara • 22 Agustus 2022 14:49
Jakarta: Presidency Chair Sustainable Finance Working Group (SFWG) Bank Indonesia Haris Munandar mengatakan investasi swasta sangat diperlukan untuk mendukung pemerintah mencapai transisi energi menuju pembangunan rendah karbon 2030 dan net zero emission 2060.
 
baca juga: Mandiri Energi, Pertamina Kembangkan Diesel Biohidrokarbon dan Bioavtur

"Oleh karena itu di sinilah dibutuhkan investasi. Jadi bagaimana kita bahwa sesuatu yang sifatnya berkelanjutan ini merupakan investment opportunity," ujar Haris, dikutip dari Antara, Senin, 22 Agustus 2022.
 
Haris mengatakan investasi dalam sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) merupakan sebuah kesempatan bagi sektor swasta, karena tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi industri, tetapi juga keberlanjutan sumber daya alam.
 
Ia mengatakan keterlibatan sektor swasta juga akan sangat membantu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sudah mengalokasikan 30 persen anggaran dalam upaya mencapai transisi energi.

"Maka beban APBN yang hanya disebutkan bisa mengkover 30 persen itu, nanti bisa dilengkapi dan disempurnakan oleh sektor swasta dengan sendirinya secara organik, secara dari dalam yaitu melakukan internal investment," ujar Haris.
 
Dalam kesempatan sama, Presidency Chair Sustainable Finance Working Group (SFWG) Kementerian Keuangan Dian Lestari mengatakan pemerintah telah mengeluarkan berbagai upaya dalam transisi energi. Salah satunya, yakni berbagai rencana pembiayaan seperti yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
 
Lanjut Dian, pemerintah juga telah memberikan berbagai fasilitas perpajakan, termasuk adanya insentif perpajakan atau tax holiday untuk pelaku industri di Tanah Air yang mendukung transisi energi.
 
Selain itu, pemerintah juga memberikan fasilitas pembebasan bea masuk untuk berbagai perlengkapan yang digunakan untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tanah Air, seperti panas bumi.
 
"Juga pemberian khusus untuk kendaraan- kendaraan yang rendah emisi, kendaraan listrik dan sebagainya itu bisa dilihat kebijakannya baru beberapa waktu terakhir kita keluarkan," ujar Dian.
 
Dian mengatakan pembentukan Badan Pengelola Lingkungan Hidup, yakni Badan Layanan Umum (BLU) yang secara langsung di bawah Kementerian Keuangan, ikut ditujukan untuk mendukung transisi energi.
 
Dalam Paris Agreement terkait Nationally Determined Contribution (NDC), pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen melalui pendanaan APBN/ APBD, serta 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan