Perusahaan ini telah berhasil membangun lima instalasi pembangkit tenaga biogas (PTBG) melalui kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta perusahaan swasta. Selain itu, anak perusahaan Holding Perkebunan yang akan bergabung dengan PalmCo saat ini juga menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dan Jepang untuk memperkuat pemanfaatan biogas.
Pembangunan itu membuat PTPN V meraih penghargaan sebagai second runner up dalam kategori Renewable Energy for Cogeneration. Penghargaan ini diberikan atas prestasi dalam pengembangan pembangkit tenaga biogas hasil kolaborasi bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional di Pabrik Kelapa Sawit Sei Pagar, Kabupaten Kampar, Riau.
Direktur PTPN V Jatmiko Santosa menekankan pencapaian ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk menghasilkan produk minyak sawit yang berkelanjutan (sustainable palm oil), yang telah diimplementasikan sejak 2019.
"Upaya dekarbonisasi dan pemanfaatan energi terbarukan menjadi salah satu program yang mengalami percepatan," kata dia, dalam keterangan tertulis, Senin, 28 Agustus 2023.
Jatmiko menegaskan PTPN V, yang juga ditasbihkan Holding Perkebunan sebagai perusahaan teradaptif dan teruntung di PTPN Group pada 2022, akan meningkatkan fokus pada pemanfaatan energi yang ramah lingkungan dalam operasionalnya yang terbukti selama empat tahun terakhir telah menyelesaikan pembangunan satu Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan satu Pembangkit Tenaga Bilogas Cofiring hasil kolaborasi BRIN, serta 3 PTBG Cofiring hasil pembangunan mandiri.
Baca juga: Produksi Naik, PalmCo Pede Dapat Optimal Hilirisasi Kelapa Sawit |
Dekarbonisasi untuk memperkuat ESG
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menjelaskan program pengembangan energi baru terbarukan sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan terhadap Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environment, Social, and Governance/ESG) diterapkan secara berkelanjutan oleh PTPN Group.
Ghani merujuk pada pencapaian baru-baru ini, yakni PTPN Group meraih posisi teratas dalam peringkat dunia dalam penerapan ESG, mengungguli 108 perusahaan sektor pertanian lainnya dari Sustainalytics. Lembaga pemeringkat ESG terkemuka yang beroperasi selama 30 tahun itu memberikan penilaian komprehensif dan memberikan rating ESG sebesar 17,1 untuk PTPN III (Persero).
Menurut dia, pencapaian ini menempatkan Holding Perkebunan Nusantara di posisi yang lebih baik daripada empat perusahaan pertanian besar dunia lainnya, yakni COFCO International (HK) Ltd., Marinasol Holding Plc, Tereos SCA, dan Louis Dreyfus Co. BV.
"Insyaallah di bawah dukungan pemegang saham dan kolaborasi berbagai pihak dalam dan luar negeri, kita akan semakin berperan aktif guna mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi sebesar 29 persen (dengan usaha sendiri) dan 41 persen (dengan dukungan internasional) pada 2030," ujar dia.
Pembangkit tenaga biogas
Terkait pemberian second runner up dalam kategori Renewable Energy for Cogeneration, PTPN V menjadi satu-satunya perusahaan perkebunan milik negara yang menerima penghargaan dalam kategori ini. Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Bin Nik Ahmad, kepada Direktur PTPN V, Jatmiko Santosa.
Acara penghargaan ini berlangsung dalam ajang ASEAN Energy Awards (AEA) 2023, yang merupakan bagian dari rangkaian 41st ASEAN Minister on Energy Meeting (AMEM) dan ASEAN Energy Business Forum di Nusa Dua, Bali, pada Jumat malam, 25 Agustus 2023.
Menurut Jatmiko, prestasi positif ini merupakan hasil dari transformasi massif yang sedang berlangsung di PTPN Group.
"Penghargaan internasional ini akan memberikan motivasi lebih bagi perusahaan untuk terus mengembangkan pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai bagian integral dari operasi perusahaan perkebunan milik negara," ujar dia.
PTPN V sebelumnya telah meraih penghargaan dalam Asean Energy Award yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang energi di ASEAN, dan ini telah menjadi tradisi sejak 2000. Pada 2014, PTPN V berhasil meraih juara pertama dalam kategori Off Power melalui proyek PLTBg Tandun. Pembangkit ini mencerminkan semangat PTPN V dalam memperluas pemanfaatan EBT hingga akhirnya menjadikan perusahaan ini sebagai pemain utama dalam pemanfaatan PTBG di bawah naungan Holding Perkebunan Nusantara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News