Ilustrasi. Foto: dok PLN.
Ilustrasi. Foto: dok PLN.

YLKI Sebut Indonesia Tak Ada Lagi Krisis Listrik

Husen Miftahudin • 18 Juli 2023 11:12
Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menegaskan saat ini sudah tidak ada krisis listrik di Tanah Air, meski sejumlah pihak mengklaim masih ada ketimpangan ekonomi berdasarkan gelap atau terangnya daerah tersebut di malam hari.
 
"Indonesia sudah surplus listrik. Sekarang tidak ada lagi krisis listrik," kata Ketua Harian YLKI Tulus Abadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 18 Juli 2023.
 
Tulus mengatakan rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia pada 2022 mencapai 99,63 persen. Data angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,8 persen dari periode 2021 sebesar 99,45 persen.
 
Data tersebut, papar Tulus, membuktikan hampir seluruh wilayah di Indonesia telah terhubung dengan pasokan listrik. "Dan hanya 0,57 persen wilayah yang masih belum teraliri listrik," paparnya.
 
Baca juga: Dirut PLN Bidik Indonesia Terlistriki 100% pada 2024

Rasio elektrifikasi terus alami peningkatan


Hal itu, lanjutnya, sesuai dengan data kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dengan rasio elektrifikasi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
 
"Rasio elektrifikasi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2016, rasio elektrifikasi baru mencapai 91,16 persen dan hingga Mei 2023 telah mencapai 99,68 persen," paparnya.

Menurutnya, negara memastikan hadir bagi masyarakat daerah terisolir. Dengan hadirnya listrik pada daerah-daerah tersebut, maka akan tercipta multiplier effect melalui peningkatan penyerapan tenaga kerja, peningkatan pembayaran pajak dan peningkatan ekonomi sektor riil, sehingga dapat menjadi daya dorong pertumbuhan perekonomian daerah setempat.
 
"Citra malam hari yang terlihat melalui satelit yang gelap atau terang tidak dapat dijadikan alasan di luar Pulau Jawa masih banyak daerah yang belum teraliri listrik. Pemakaian kwh listrik per kapita orang Indonesia, tentu berbeda dibanding Singapura, atau juga Malaysia," jelas Tulus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan