"Kalangan dunia usaha dianggap oleh Bapak Presiden Jokowi lebih lincah dan lebih fleksibel dalam menyusun strategi mengingat perubahan yang sangat cepat. Tujuannya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, supaya Indonesia bisa menjadi negara maju," ujar Maming, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 16 Maret 2021.
Dari tantangan tersebut, Maming ingin Indonesia berpotensi keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Menurutnya, middle income trap sebenarnya bukan fenomena baru dalam ekonomi pembangunan, sebab masih banyak negara-negara di dunia yang masuk kategori negara middle income trap.
"Strategi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Indonesia harus memanfaatkan dengan meningkatkan kualitas SDM. Jika tidak, Indonesia hanya akan menjadi negara dengan banjir penduduk tapi nol kualitas," ucapnya.
Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu melanjutkan bahwa strategi selanjutnya adalah meningkatkan iklim investasi. Saat ini peranan investasi dalam perekonomian Indonesia cukup besar.
"Strategi untuk mendorong peningkatan ilmu pengetahuan (iptek) dan inovasi untuk menciptakan produktivitas kegiatan perekonomian. Diperlukan peningkatan investasi baik dari pemerintah maupun swasta," ungkapnya.
Selain itu meningkatkan pembangunan industri. Pasalnya, industrialisasi ke depan harus memanfaatkan sumber daya alam (SDA) agar nilai tambahnya dapat digunakan untuk kepentingan rakyat.
"Selain itu, kemitraan strategis antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan ekonomi perlu dikembangkan," pungkas Maming.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News