Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO

BUMN Karya Sambut Keberadaan LPI

Husen Miftahudin • 09 Maret 2021 08:08
Jakarta: Di tengah keterbatasan anggaran membuat pemerintah mencari alternatif pendanaan guna menggenjot infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Terkait hal ini pemerintah membentuk Sovereign Wealth Fund atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
 
Dengan adanya LPI, pemerintah mengajak investor luar negeri untuk terlibat dalam pembangunan di Tanah Air. Keberadaan LPI ini kemudian menjadi angin segar bagi perusahaan pelat merah untuk terjun dalam pembangunan ini.
 
Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Donny Arsal pun membeberkan empat manfaat akan keberadaan LPI. Pertama, meningkatkan likuiditas perusahaan karena adanya aliran dana masuk. Kedua, sebagai alternatif pendanaan dari sisi ekuitas. Ketiga untuk memperbaiki struktur permodalan

"Memperbaiki struktur permodalan Jasa Marga karena ada equity yang masuk. Poin keempat, dengan adanya asset recycling akan meningkatkan kinerja karena penjualannya dilakukan di atas nilai buku," ungkap Donny, dalam webinar bertajuk 'Siapkah BUMN Infrastruktur Optimalkan Dana LPI' yang diselenggarakan Forum Wartawan BUMN di Jakarta, Senin, 8 Maret 2021.
 
Donny mengungkapkan Jasa Marga memiliki 21 aset yang siap menampung dana dari LPI. Dari 21 aset tersebut, sebanyak 18 masuk ke dalam tahapan brown field. Maksudnya, proyek ini menghilangkan risiko pembebasan lahan dan konstruksi.
 
Meski demikian, Jasa Marga mengaku telah menyiapkan sembilan aset yang ditawarkan untuk tahap pertama. Kesembilan aset tersebut adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jakarta-Cikampek II Elevated, Semarang-Batang, Gempol-Pandanaan, dan Pandaan-Malang. Lalu, ada juga Gempol-Pasuruan, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung, serta Bali-Mandara.
 
"Perlu kami sampaikan aset-aset yang kita siapkan ini bisa diganti aset lainnya sesuai dengan risk appetite INA (Indonesia Investment Authority) sendiri, jadi baru kita siapkan sebagai awal meskipun kita ready 21 aset di bawah Jasa Marga," kata Donny.
 
Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk Taufik Hendra Kusuma mengatakan kehadiran LPI membantu BUMN pengembang infrastruktur dalam melakukan divestasi. Hal ini karena LPI berperan sebagai investor yang akan mengambil alih proyek investasi yang telah beroperasi seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan yang saat ini dimiliki oleh BUMN.
 
"Dengan begitu BUMN akan kembali memiliki kapasitas baru, khususnya keuangan untuk mendanai pembangunan proyek infrastruktur lainnya," ujar Taufik.
 
Adapun bentuk kerja sama yang diharapkan dari LPI adalah pelepasan saham jalan tol yang saat ini dimiliki oleh anak usaha Waskita, yaitu PT Waskita Toll Road. Saat ini Waskita mempunyai kepemilikan pada 17 ruas di Pulau Jawa dan Sumatra, 12 ruas di antaranya telah beroperasi baik secara penuh maupun parsial. Sejak akhir tahun lalu, manajemen Waskita juga telah melakukan diskusi intensif secara informal dengan tim dari INA.
 
"Dengan telah dilantiknya pengurus dari INA, Waskita berharap proses tersebut dapat segera berlanjut ke tahap berikutnya dan transaksi divestasi beberapa ruas tol kepada INA dapat terlaksana paling lambat semester dua tahun ini," ucapnya.
 
Taufik menyampaikan skema divestasi yang diharapkan adalah skema jual beli tunai. Selain itu, lanjut Taufik, saat ini pemerintah sedang fokus untuk meningkatkan pembangunan bendungan dan infrastruktur air di Indonesia.
 
"Perlu diketahui bahwa terbatasnya jumlah bendungan, embung, dan penampung air lainnya menyebabkan kapasitas tampungan air di Indonesia per 2019 baru mencapai 13,8 miliar meter kubik dari target 14,7 miliar (meter kubik)," ulas dia.
 
PT Hutama Karya (Persero) juga menyambut positif pembentukan LPI yang memiliki kapasitas keuangan yang besar, sehingga dapat menjadi salah satu alternatif solusi pembiayaan dalam menyelesaikan penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Plt EVP of Corporate Secretary Hutama Karya Tjahjo Purnomo berharap kehadiran LPI akan meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatra.
 
"Hutama Karya telah mengoperasikan dua ruas tol di Jakarta dan tujuh ruas tol di Pulau Sumatra dengan tingkat IRR yang positif serta lalu lintas harian yang baik, sehingga menjadikan aset konsesi tol tersebut cukup menarik untuk ditawarkan kepada LPI," ujar Tjahjo.
 
Tjahjo menekankan, Hutama Karya siap untuk menawarkan sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatra yang dikelola kepada LPI. "Skema yang ditawarkan dalam bentuk divestasi atau pengalihan konsesi untuk jangka waktu tertentu. Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk membangun ruas tol baru di Sumatra," pungkas Tjahjo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan