"Kami melakukan review kondisi kelayakan dan sekarang kami mengajukan kepada Kementerian PUPR untuk perpanjangan konsesi," ujar Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dalam diskusi daring, dikutip Sabtu, 8 Mei 2021.
Ia menjelaskan konsesi jalan tol saat ini hanya 40 tahun sehingga akan lebih menarik dibuat dalam jangka panjang. Hutama Karya akan melakukan recycle aset, bisa jadi tidak sampai 70 tahun diambil semua hanya 30 tahun, namun dengan pendapatan ke Hutama Karya sebagian dari nilai investasi.
"Yang paling memungkinkan ditawarkan adalah ruas tol dari Bakauheni sampai dengan Palembang, kemudian Pekanbaru-Dumai, Tol Medan-Binjai juga cukup menarik untuk ditawarkan," ujar Budi.
Sedangkan untuk ruas tol yang dikelola Hutama Karya di Pulau Jawa, lanjut dia, ada tol JORR-S dan Tol Akses Tanjung Priok, bisa jadi nanti ada bundling tol di Jawa yakni JORR-S dan ATP dengan tol yang ada di Sumatera sehingga menarik bagi INA.
Terkait keinginan untuk membangun jalan tol di pulau-pulau lainnya selain Sumatra dan Jawa, sejauh ini Hutama Karya belum memiliki rencana.
"Pembangunan tol di Sumatra sendiri masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Hutama Karya, kami sampai dengan awal 2023 harus menyelesaikan pembangunan jalur sepanjang 600 km, kemudian pemerintah juga saat ini baru memikirkan jalur utama atau backbone tol Trans Sumatra yang 1.200 km," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News