"Masalah ini bukan dialami oleh kita saja, tapi juga dialami oleh seluruh negara, kita harus bisa bertahan dalam situasi global ini," kata Teten melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 8 September 2020.
Teten memastikan bahwa Pemerintah tidak tinggal diam dengan menggulirkan serangkaian kebijakan untuk membantu UMKM dan koperasi terdampak. Program baru yang telah digulirkan di masa pandemi covid-19 akan diperpanjang hingga 2021.
"Bagi UMKM yang memang terdampak sangat ekstrem diberikan bansos. Bagi UMKM yang mengalami kesulitan pembiayaan sementara kegiatan usahanya masih berjalan diberikan restrukturisasi pinjaman subsidi bunga enam bulan dan keringanan pajak, serta pinjaman dengan bunga tiga persen," paparnya.
Banpres Produktif sebesar Rp2,4 juta juga telah dicairkan untuk UMKM yang belum tersentuh akses pembiayaan bank. Bantuan dana hibah tersebut akan diberikan kepada 12 juta pelaku usaha mikro.
"Sampai pada akhir September 2020 ditargetkan sudah 100 persen," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut Teten, Pemerintah juga terus memperkuat transformasi bagi UMKM untuk bisa masuk di ekosistem digital yang sejauh ini jumlahnya baru 13 persen. Platform marketplace di Tanah Air pun telah sepakat berkolaborasi untuk memberikan kemudahan akses pasar produk lokal.
"Kita memberikan akses seluas-luasnya kepada UMKM tidak lagi jualan di sekitar tetangga, sekitar pasar, tapi juga terhubung dengan pasar yang lebih luas. Ini harus segera kita kerjakan bersama-sama," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News