“Dalam rangka mengurangi dampak penurunan pendapatan akibat penurunan harga gas tersebut, internal PGN akan melakukan efisiensi besar-besaran, upaya optimalisasi jaringan infrastruktur subholding gas dan upaya efisiensi penurunan biaya operasi, serta optimalisasi peluang-peluang komersial lainnya yang tentunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Direktur Utama PGN Suko Hartono dalam keterangan resmi, Sabtu, 6 Juni 2020.
Namun demikian, PGN tetap berkomitmen untuk memberikan layanan optimal setelah diberlakukannya harga gas tersebut. Perusahaan akan menghitung secara seksama agar pelaksanaan kebijakan tidak menganggu kinerja dalam pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi ke depannya.
PGN kini mengelola pipa lebih dari 10.100 kilometer (km). Perusahaan gas nasional itu akan terus mengembangkan infrastruktur gas secara massif untuk membantu pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi defisit neraca migas. Hal ini mengingat kebutuhan gas semakin meningkat, khususnya kebutuhan gas pada industri, kelistrikan, dan rumah tangga.
“Dengan kebijakan pemerintah ini, industri pengguna gas bumi mengamini masih ada peluang besar ke depan bagi industri dan PGN untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dengan potensi dan portofolio yang dimiliki. Dalam lima tahun ke depan, PGN fokus untuk peningkatan volume pengelolaan gas bumi bisa mencapai 1.800 BBTUD untuk domestik,” tegas Suko.
Suko berharap adanya kemudahan untuk mendapatkan pasokan gas, baik gas pipa maupun gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), dengan memfungsikan PGN sebagai agregator pemanfaatan gas nasional. Sebagai agregator, PGN akan lebih komprehensif dalam menjalankan mandat untuk mengelola niaga gas nasional dalam mempertahankan kehandalan dan mengembangkan infrastruktur guna perluasan dan pemerataan akses gas bumi nasional.
“PGN juga masih yakin bahwa pemerintah memiliki opsi dalam mengembangkan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi nasional, dengan tetap menggandeng PGN sebagai mitra utama, yang selama ini menjadi 96 persen pengelola utama infrastruktur gas nasional. PGN akan terus berusaha secara maksimal untuk mengoptimalkan portofolio tersebut untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkas Suko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News