"Insentif setiap hari kita coba hitung, coba diskusikan dengan internal pemerintah, akan kami usulkan khususnya untuk kendaraan hybrid kepada kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Keuangan," ungkap Agus dalam acara pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD, Tangerang, Banten, dikutip Antara, Jumat, 19 Juli 2024.
Sebelumnya, Agus menjelaskan insentif berupa Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) telah terbukti efektif dalam mengatasi stagnasi pasar mobil, yang berhasil meningkatkan penjualan kendaraan dalam negeri sebesar 113 persen dari Maret hingga Desember 2021.
Baca juga: Nissan Serena e-POWER Disuntik Teknologi 'Hybrid' |
Target nol emisi karbon
Menurut Agus pemberian insentif ini diperlukan untuk mendukung kendaraan rendah emisi karbon dengan mengutamakan target nol emisi karbon (net zero emission/NZE) pada 2060."Ini adalah komitmen kita untuk tetap mengedepankan target nol emisi karbon (net zero emission/NZE) di 2060," ucap Agus.
Dalam sebuah diskusi di Jakarta, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyampaikan bahwa pemerintah tengah menggodok insentif fiskal untuk barang mewah.
"Langkah yang dapat kita lakukan adalah memberikan insentif fiskal berupa PPnBM DTP bagi kendaraan yang diproduksi di dalam negeri," jelas Putu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News