Iustrasi pemanfaatan energi panas bumi. Foto: dok EBTKE ESDM.
Iustrasi pemanfaatan energi panas bumi. Foto: dok EBTKE ESDM.

Punya Potensi Melimpah, Pemanfaatan Geotermal Bisa Pecut Perekonomian di 3T

Antara • 30 Maret 2024 15:47
Jakarta: Founder dan Chairman PT Supreme Energy Supramu Santosa mengatakan optimalisasi pemanfaatan energi panas bumi atau geotermal bisa meningkatkan perekonomian di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
 
Dirinya mengatakan, hal itu karena potensi geotermal di Indonesia banyak dimiliki oleh wilayah yang jauh dari perkotaan.
 
"Geotermal itu kan banyak terdapat di remote area. Di daerah-daerah yang jauh, bahkan jauh dari kota, jauh dari industri," kata Santosa di Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2024.
 
Menurut dia dengan membangun fasilitas eksplorasi panas bumi tersebut, secara langsung bisa memberikan efek berkesinambungan (multiplier effect) terhadap masyarakat dan daerah sekitar.
 
Adapun saat ini energi panas bumi itu dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik yang ramah lingkungan, serta bisa mendorong terwujudnya program net zero emissions (NZE) atau nol emisi karbon Indonesia pada 2060.
 
"Karena hampir semua geotermal itu terletak di daerah-daerah yang jauh, dari masyarakat yang tidak terjamah, dari remote area, dan ini menimbulkan multiplier effect ekonomi yang luar biasa. Pembangunan jalan di sana, misalnya kita di daerah Sumatra Selatan kita masuk ke hutan lalu membangun jalan sekitar 65 kilometer," jelas dia.
 
Selain itu ia mengatakan di balik manfaat yang besar dari geotermal, energi panas bumi ini mempunyai nilai eksplorasi yang mahal dan risiko eksploitasi yang tinggi.
 
Sehingga untuk mewujudkan hal tersebut perlu komitmen dan dukungan besar dari pemerintah, agar pengembangan geotermal, serta pemanfaatannya bisa dilakukan secara optimal.
 
"Kalau kita mau develop geothermal, harus ada kebijakan dari pemerintah yang mengakomodasi itu. Pemerintah itu membandingkan harga geotermal sekian, harga solar sekian, energi sekian. Sebetulnya kita harus melihat energi mix-nya berapa, karena semuanya mempunyai kelebihan," papar Santosa.
 
Baca juga: Pemerintah Diminta Perkuat Sektor Energi Panas Bumi
 

Punya potensi menghasilkan listrik 24 GW

 
Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan energi panas bumi (geotermal) di Indonesia mampu menghasilkan listrik hingga 24 gigawatt (GW).
 
Potensi tersebut muncul karena Indonesia menjadi negara dengan geothermal terbesar di dunia, yakni 40 persen dari potensi energi panas bumi dunia.
 
Meski memiliki potensi yang besar, saat ini pemanfaatan energi panas bumi yang menjadi penyumbang untuk pembangkit listrik masih kurang dari 10 persen.
 
Adapun pemerintah pada 2025 menargetkan menghasilkan energi listrik dari energi baru terbarukan (EBT) 31 gigawatt.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan