"Proyek reaktivasi ini berhasil diselesaikan oleh PHE WMO secara tepat waktu. Untuk itu kami mengapresiasi kinerja PHE WMO karena kontribusi produksi 1.000 bph dapat membantu kita mencapai target produksi minyak nasional 2020," kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno dalam keterangan resminya, Selasa, 29 Desember 2020.
Julius mengatakan pelaksanaan proyek reaktivasi PHE-12 berjalan di masa pandemi covid-19 sehingga memiliki tantangan yang tinggi. Selain risiko operasi yang tergolong tinggi, pekerja yang terlibat dalam proyek juga harus ekstra dalam menerapkan protokol kesehatan di lapangan.
"Kami juga memberikan apresiasi kepada tim PHE WMO yang tetap mengedepankan aspek K3LL dalam menyelesaikan reaktivasi PHE-12," ujar Julius.
Hingga pekerjaan selesai, proyek ini dapat dilaksanakan tanpa adanya kecelakaan kerja dengan total 601.603 safe man hours (zero incident) serta tidak ditemukan kasus konfirmasi covid-19. Implementasi engineering procurement and construction (EPC) proyek PHE-12 dilaksanakan sejak persetujuan authorization for expenditure (AFE) dikeluarkan oleh SKK Migas pada bulan September 2019 dengan nilai investasi sekitar USD32 juta yang mencakup pekerjaan modifikasi platform, fabrikasi jacket, dan instalasi di lepas pantai.
Rangkaian kegiatan reaktivasi anjungan PHE-12 dimulai sejak 21 Februari 2020 dengan proses first cut (jacket fabrication), load out topside dan jacket, sail away, instalasi jacket dan topside serta penyelesaian hook up dan pre-commissioning pada 26 Oktober 2020 yang juga lebih cepat dari rencana target yaitu 7 November 2020.
Letak Lapangan PHE-12 berada 50 km dari pesisir pantai Kabupaten Bangkalan, Madura, Provinsi Jawa Timur. Proyek reaktivasi dilakukan akibat kejadian kemiringan pada struktur anjungan dikarenakan adanya perubahan kondisi tanah pada Mei 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News