Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal mengungkapkan pihaknya telah memerintahkan untuk menambah stok pupuk nonsubsidi di kios-kios. Terutama di daerah yang serapan kebutuhan pupuknya tinggi, serta untuk mengakomodasi kebutuhan petani yang tidak terdaftar dalam e-RDKK.
"Karena permintaan jauh lebih tinggi daripada alokasi dan adanya mekanisme yang mungkin belum bisa diikuti sejumlah petani, tentunya ada keterbatasan dalam hal pemenuhan pupuk subsidi. Kami berharap melalui pengenalan pupuk nonsubsidi ini petani tetap bisa memenuhi kebutuhannya," ucap Gusrizal dalam keterangan resminya, Senin, 1 Februari 2021.
Berdasarkan data Survei Pertanian Antar Sensus oleh Badan Pusat Statistik (BPS), masih terdapat 5,6 juta petani yang belum tergabung dalam kelompok tani dan tidak terdaftar dalam e-RDKK. "Sesuai Permentan Nomor 49, kami hanya bisa melayani mereka yang terdaftar dan mengikuti mekanisme yang berlaku," tegasnya.
Saat ini, sebut Gusrizal, stok nasional untuk pupuk nonsubsidi di lini III atau di gudang kabupaten mencapai 184.594 ton. "Kami upayakan agar sebaran ketersediaan pupuk nonsubsidi ini bisa merata. Saat ini stok terbanyak berada di daerah yang memang kebutuhannya sangat tinggi, antara lain Jabar, Jateng, Jatim, dan Sulsel," papar dia.
Secara keseluruhan, stok pupuk non subsidi Pupuk Indonesia Grup di lini I atau di gudang produsen masih memadai sehingga tinggal mendorong distribusi agar bisa segera sampai ke level kabupaten dan kios-kios. Gusrizal menegaskan pemenuhan kebutuhan pupuk ke sektor tanaman pangan menjadi prioritas perusahaan saat ini.
"Harus diakui pupuk nonsubsidi harganya memang lebih tinggi, namun petani bisa mempunyai pilihan yang lebih beragam untuk jenis tanaman dan kondisi lahannya," urai Gusrizal.
Menurut dia, kondisi ini berbeda dengan pupuk subsidi yang komposisinya seragam. "Secara kualitas sama, tapi komposisi dan formulanya, terutama untuk jenis NPK, terdiri dari banyak pilihan sehingga bisa lebih sesuai dengan kebutuhan tanaman dan produktivitas bisa lebih meningkat," terangnya.
Oleh karena itu, Pupuk Indonesia Grup juga gencar memperkenalkan produk-produk nonsubsidi ini kepada petani melalui berbagai program. "Mulai dari program One Day Promo, program Agro Solution, juga program Customer Centric," tutup Gusrizal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News