"Penyerapan gabah petani untuk memenuhi ketersediaan pangan juga meningkatkan pendapatan petani," kata Fajar, seorang petugas Perum Bulog Lebak-Pandeglang, dikutip dari Antara, Rabu, 24 Februari 2021.
Saat ini di berbagai daerah di Kabupaten Lebak dan Pandeglang mulai memasuki musim panen raya dan diperkirakan hingga April 2021.
Perum Bulog juga sudah menyerap gabah kering giling (GKG) sebanyak 650 ton dari petani Malingping dan Wanasalam. Penyerapan gabah petani juga sedang berlangsung di Gudang Bulog Warunggunung dan Wanasalam. Proses penyerapan gabah juga kini tengah berlangsung untuk menyelamatkan usaha petani, karena mereka mengandalkan hasil panen ditampung Bulog.
Penyerapan gabah tahun ini juga kebetulan kebijakan Bulog diprioritaskan untuk menampung gabah sehubungan lesunya untuk program pasar.
Pada tahun lalu, kata dia, Bulog dapat memenuhi program sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) maupun beras untuk masyarakat sejahtera (Rasta) yang digulirkan Kementerian Sosial.
Namun,penyerapan gabah tahun ini untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP),karena kekuatan gabah bisa bertahan hingga setahun. Persedian stok CBP itu juga bisa diperlukan untuk penanganan kebencanaan dan operasi pasar (OP) jika harga pangan melonjak.
Perum Bulog menampung harga gabah kering Rp5.300 per kilogram (kg) dan harga itu di atas Harga Patokan Pemerintah (HPP) Rp4.500 per kg.
Pada dasarnya, Perum Bulog menyerap gabah itu untuk meningkatkan ekonomi petani sehingga kehidupan mereka menjadi lebih baik, sebab perguliran keuangan hingga mencapai puluhan miliar.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Sukabungah Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan pihaknya berharap Perum Bulog bisa memaksimalkan penyerapan gabah, karena panen saat ini harga gabah anjlok hingga Rp3.000 per Kg.
Kehadiran Bulog tentu harus membantu dengan menampung gabah kering Rp5.300 per Kg,sehinga mereka petani tidak terjerat tengkulak.
"Kami yakin jika gabah itu ditampung Bulog melalui kemitraan dipastikan petani bisa meraup keuntungan sekitar Rp35 juta per hektare," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan pihaknya hingga kini terus menjalin koordinasi dengan Perum Bulog agar gabah hasil panen bisa diserap dan mengungtungkan petani.
"Kami minta kelompok-kelompok tani agar menjual gabah ke Bulog," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News