Ilustrasi penerapan standar Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) di industri hulu migas - - Foto: Medcom/ Suci Sedya
Ilustrasi penerapan standar Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) di industri hulu migas - - Foto: Medcom/ Suci Sedya

Sabet Proper Emas, Bukti Industri Hulu Migas Makin Taat Lingkungan

Suci Sedya Utami • 23 Desember 2020 19:03
Jakarta: Sebanyak enam Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) meraih Proper Emas terkait ketaatan di lingkungan industri hulu migas pada 2020. Hal tersebut seiring peningkatan standar Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL).
 
Keenam KKKS tersebut yakni Pertamina EP Asset 1 Rantau, Pertamina EP Asset 2 Subang, Pertamina EP Asset 3 Tambun, PHE Jambi Merang, PHE WMO, dan JOB Pertamina Medco Tomori.
 
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan pihaknya mendorong industri hulu migas agar semakin taat lingkungan dengan meningkatkan target capaian proper di industri hulu migas.

"Kami bersyukur, ketaatan industri hulu migas melampaui target dan berhasil kami pertahankan setiap tahunnya,” kata Julius dalam keterangan resmi, Rabu, 23 Desember 2020.
 
Pada 2020, target 90 persen industri hulu migas yang mendapatkan rating taat (biru), telah tercapai 98,57 persen atau melebih target. Perolehan ini menunjukkan industri hulu migas telah menunjukkan kepatuhannya pada level yang tinggi dalam menjaga lingkungan.
 
Hulu migas tidak hanya mengejar profit semata tetapi juga menempatkan lingkungan dan masyarakat secara berimbang guna menciptakan industri hulu migas yang berkelanjutan.
 
“Kami tidak berpuas diri, dan terus mendorong ketaatan lingkungan industri hulu migas terus meningkat. Pada tahun 2021, SKK Migas kembali meningkatkan standar ketaatan lingkungan. Dari target 90 persen industri hulu migas mendapatkan rating taat, maka dari jumlah tersebut sebanyak 40 persen ditargetkan mendapatkan rating hijau dan emas," ujar Julius.
 
Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menambahkan sejalan dengan upaya peningkatan produksi migas nasional untuk mencapai target produksi minyak satu juta barel (bph) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (bscfd) gas di 2030, maka ke depannya investasi hulu migas akan semakin meningkat dan akan beririsan dengan aspek-aspek yang berhubungan dengan lingkungan.
 
Ia bilang banyak aspek operasional hulu migas yang membutuhkan analisis dampak dan lingkungan (AMDAL) seperti pemboran, proyek dan lainnya. Dengan capaian proper ini menunjukkan industri hulu migas dapat berdampingan secara baik dengan alam dan masyarakat.
 
“Kami berharap capaian positif dari penilaian Proper Kementerian LHK ini akan semakin meningkatkan reputasi positif industri hulu migas, dan selanjutnya kami mengharapkan dukungan dari seluruh stakeholders agar industri ini dapat terus berkelanjutan guna memberikan manfaat bagi Pemerintah dan masyarakat,” pungkas Susana.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan