Pertamina. Foto : Setkab.
Pertamina. Foto : Setkab.

Pertamina Juga Tertarik Jajaki Investasi di Power Bank Jumbo

Suci Sedya Utami • 09 Februari 2021 21:35
Jakarta: Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa Tesla sebenarnya lebih tertarik untuk mengembangkan sistem penyimpanan energi atau energy storage system (ESS) ketimbang electric vehicle (EV) battery.
 
"Tesla itu berminat di energy storage system, bukan di EV battery," kata Nicke dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa, 9 Februari 2021.
 
Nicke mengatakan perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS) itu datang ke Indonesia karena melihat adanya potensi untuk mengembangkan sistem penyimpanan energi dalam bentuk listrik yang berasal dari energi panas, angin, matahari dan lainnya di Tanah Air.

"Dia datang ke Indonesia karena melihat ada potensinya," ucp Nicke.
 
Menurut Nicke, bisnis ESS sangat menjanjikan di Indonesia, sebab Indonesia memiliki potensi yang sangat besar salah satunya dengan energi surya.  Selain itu, ESS juga bisa menjadi tempat penyimpan battery cell yang dibutuhkan motor dan kendaraan listrik.
 
Adapun potensi industri kendaraan motor dikatakan Nicke lima kali lipat lebih besar dibanding kendaraan roda empat. Oleh sebab itu, keberadaan energy storage system bakal banyak dibutuhkan sehingga Pertamina pun tertarik berbisnis di lini ini.
 
"ESS ini pasar yang besar, Pertamina pun masuk ke sana ke depannya," jelas dia.
 
Sebelumnya Pemerintah telah menerima proposal Non-Disclosure Agreement (NDA) dari Tesla untuk kerja sama EV battery dn juga ESS di Tanah Air.
 
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto mengatakan ESS mirip seperti power bank. Namun bedanya, power bank ESS memiliki kapasitas jumbo.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan