Ilustrasi petani. Foto: dok MI/Amiruddin.
Ilustrasi petani. Foto: dok MI/Amiruddin.

Bangun Kemandirian Pangan, Petani Lokal Jadi 'Anak Emas' Pemerintah

Antara • 10 Juli 2024 13:06
Jakarta: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah fokus memberikan dukungan kepada petani lokal sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas demi tercipta kemandirian pangan dalam negeri yang berkelanjutan.
 
"Keberpihakan pada petani dan peningkatan produktivitas pangan dalam negeri merupakan dua aspek yang menjadi perhatian Pemerintah dalam kerangka membangun kemandirian pangan," kata Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 10 Juli 2024.
 
Arief menyampaikan hal itu di sela menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara Perum Bulog dan PT Pupuk Indonesia sebagai upaya mewujudkan ekosistem budi daya pertanian ideal.

Penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama (Dirut) Bulog Bayu Krisnamurthi dan Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi terkait dengan optimalisasi produktivitas pertanian dan pembelian hasil panen melalui program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat).
 
Ia mengapresiasi kolaborasi yang terbangun antara Bulog dan Pupuk Indonesia. Kolaborasi yang baik itu akan menghadirkan ekosistem pangan yang terintegrasi dengan bertumpu pada produksi pangan dalam negeri.
 
Menurut Arief, Bulog mencari pemasok beras dari dalam negeri, sementara Pupuk Indonesia melalui program Makmur ini menjadi standby buyer. "Jadi, kami dorong sepenuhnya karena ini bentuk komitmen kami untuk membangun kemandirian pangan," ujarnya.
 
Pemerintah berkomitmen untuk mengintensifkan dukungannya terhadap sektor pertanian lokal guna mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan. Dengan mengutamakan keberpihakan pada petani dan peningkatan produktivitas, dia berharap Indonesia dapat menciptakan sistem pangan yang lebih stabil dan mandiri dalam jangka panjang.
 

Serap 100% produktivitas pertanian


Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya akan menyerap atau menjadi offtaker (pembeli) 100 persen dari program Makmur.
 
Bayu mengemukakan pendapatan petani menjadi aspek penting yang harus mendapat perhatian dalam mata rantai produksi pangan sehingga dengan kesiapan Bulog menyerap, pendapatan petani tetap terjaga.
 
"Dengan kesepahaman ini, Bulog siap menjadi offtaker untuk 100 persen produk dari program Makmur. Kami sangat nyaman bekerja sama dengan Pupuk Indonesia sebagai saudara sesama BUMN sehingga kerja sama ini merupakan suatu hal yang sangat baik," ujar Bayu.
 
Upaya tersebut, menurut dia, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menekankan peran BUMN pangan sebagai offtaker hasil pertanian.
 
Dengan demikian, di satu sisi tetap menjaga semangat petani untuk berproduksi, di sisi lain mengoptimalkan peran BUMN pangan dalam stabilisasi pasokan dan harga pangan di tingkat konsumen.
 
Baca juga: Pupuk Indonesia Gandeng Bulog Serap Hasil Panen Petani Makmur
 

Genjot kesejahteraan petani


Program Makmur merupakan program yang diinisiasi Kementerian BUMN sejak 2021 berupa pendampingan intensif kepada petani dan budi daya pertanian berkelanjutan serta melibatkan rantai pasok dan didukung teknologi dengan target peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
 
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi berharap sinergi antar-BUMN dapat mendorong produktivitas petani serta meningkatkan kesejahteraan mereka melalui dukungan sarana pertanian dan skema penjualan yang lebih menguntungkan.
 
Dalam nota kesepahaman itu, kata Rahmad, mengatur peran Pupuk Indonesia, yakni dalam penyediaan sarana input pertanian komersial seperti pupuk, pestisida, dan pendampingan teknologi serta digitalisasi pertanian kepada petani binaan program Makmur.
 
"Lewat upaya ini, Pupuk Indonesia bersama-sama dengan Bulog bisa bekerja sama untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kami memiliki masa depan yang cerah, tidak hanya untuk Pupuk Indonesia dan Bulog, tetapi untuk pertanian dan bangsa, negara Republik Indonesia," kata Rahmad.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan