"Salah satu mandat Presiden RI yang disampaikan kepada Kementerian Perdagangan adalah peningkatan ekspor ke negara nontradisional. Sesuai dengan mandat tersebut, Kementerian Perdagangan terus berfokus pada upaya perluasan akses pasar," kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga dalam kegiatan The X Lite yang diselenggarakan di Palembang, dikutip Jumat, 4 November 2022.
Menyikapi prediksi resesi ekonomi global tersebut, jelas Jerry, Kemendag telah menyiapkan kebijakan untuk menjaga kinerja ekspor melalui peningkatan akses pasar ekspor ke pasar nontradisional khususnya di kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah.
"Potensi ekspor di pasar-pasar tersebut sangat besar. Sebagai contoh, kawasan Afrika memiliki jumlah penduduk 1,18 miliar jiwa dengan nilai produk domestik bruto (PDB) mencapai USD2,11 triliun pada 2021. Potensi pasar di kawasan Afrika secara keseluruhan diperkirakan bisa mencapai USD8,39 miliar," terangnya.
Untuk meningkatkan ekspor nonmigas, termasuk ke pasar nontradisional, Kemendag menetapkan kebijakan prioritas antara lain perundingan dan ratifikasi perjanjian perdagangan internasional, fasilitasi perdagangan luar negeri, promosi dagang, serta pelatihan serta pendampingan usaha kecil menengah (UKM) berorientasi ekspor.
Baca juga: Hadapi Tantangan Global, Mendag: Indonesia Perlu Saling Kerja Sama! |
Sedangkan, di kawasan Afrika, Indonesia telah memiliki perjanjian perdagangan bilateral dengan Mozambik (Indonesia-Mozambik Preferential Trade Agreement/PTA). Sementara itu, di kawasan Asia Selatan, Indonesia memiliki Indonesia-Pakistan PTA dan ASEAN-India Free Trade Agreement (FTA).
"Terbaru di Timur Tengah, Indonesia telah memiliki perjanjian perdagangan bilateral dengan Uni Emirat Arab dalam bentuk Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IUAE-CEPA," tambah Wamendag.
Dari sisi promosi dagang, Kemendag secara rutin menyelenggarakan pameran dagang berskala internasional Trade Expo Indonesia (TEI). Pada 2022, TEI ke-37 dilaksanakan secara hibrida, yakni secara luring pada 19-23 Oktober 2022 bertempat di ICE BSD Tangerang, Banten dan secara daring pada 19 Oktober-19 Desember 2022.
"Total transaksi perdagangan sementara TEI 2022 mencapai USD3,55 miliar atau setara dengan Rp55,14 triliun. Nilai transaksi ini masih berpotensi terus bertambah mengingat TEI daring akan berlangsung hingga Desember 2022," ungkap Jerry.
Sementara, di sisi pembinaan dan pelatihan ekspor, Kemendag telah melaksanakan beberapa program seperti kegiatan Export Coaching Program (ECP), diseminasi informasi pasar ekspor melalui platform digital InaExport, pendampingan sertifikasi produk, dan pengembangan desain.
"Dengan adanya berbagai program yang mencetak pelaku usaha serta UKM berorientasi ekspor, diharapkan mampu mendukung upaya peningkatan ekspor nasional," tutup Jerry.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News