Sinergi dan kolaborasi data ekonomi kreatif. Foto: Kementerian Ekraf
Sinergi dan kolaborasi data ekonomi kreatif. Foto: Kementerian Ekraf

Ekraf Tanah Air Semakin Menjanjikan, BPS: Sektor Ini Menyerap 27,4 Juta Pekerja

Annisa ayu artanti • 17 Desember 2025 11:16
Jakarta: Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif menerima laporan statistik ekonomi kreatif dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kinerja sektor ekraf yang melampaui target nasional. Data BPS mencatatkan jumlah pekerja ekonomi kreatif mencapai 27,4 juta orang atau 18,70 persen dari total penduduk bekerja.
 
“Pada tahun 2025 terjadi peningkatan luar biasa di tenaga kerja ekonomi kreatif, tentunya ini menjadi salah satu kontributor terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Data tersebut menunjukkan bahwa sektor ini telah menyerap 27,4 juta pekerja menunjukkan pentingnya ekraf bagi perekonomian Indonesia,” kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat memaparkan laporan tersebut ke Kementerian Ekraf dikutip Rabu, 17 Desember 2025.
 
Laporan tersebut mencakup capaian tenaga kerja, ekspor, dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Jumlah pekerja ekonomi kreatif yang mencapai 27,4 juta orang itu melampaui target 2025 sebesar 25,55 juta orang.

Selain itu, lebih dari 50 persen tenaga kerja ekonomi kreatif berusia di bawah 40 tahun menunjukkan sektor ini menjadi sumber lapangan kerja baru yang relevan bagi generasi muda. 
 
Baca juga: Ekraf Tech Summit 2025 Jawab Tantangan Sistem Mobilitas yang Inklusif dan Adaptif

Capaian positif lainnya yaitu kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional yang terus menguat. BPS mencatat ekonomi kreatif terhadap nilai PDB ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku) tahun 2024 mencapai Rp1.611,2 triliun atau berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 7,28 persen.
 
“PDB ekonomi kreatif Indonesia sejak tahun 2022 hingga tahun 2024 terus meningkat. Pada tahun 2024, nilai PDB ADHB sektor ekonomi kreatif adalah Rp1.611,2 triliun. Di mana kontribusi ekonomi kreatif terhadap ekonomi Indonesia meningkat, pada tahun 2024 ini pertumbuhan PDB ekraf mencapai 6,57 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03 persen," jelasnya. 
 
Dalam hal ekspor, ekonomi kreatif mencatat kinerja positif dengan nilai ekspor Januari–Oktober 2025 mencapai USD26,68 miliar atau 11,96 persen dari total ekspor nonmigas nasional, melampaui target RPJMN 2025 sebesar USD26,44 miliar. Subsektor fesyen menjadi penyumbang terbesar dengan nilai USD14,86 miliar, disusul kriya sebesar USD11,10 miliar. Amerika Serikat masih menjadi tujuan utama ekspor, diikuti Swiss dan Jepang.
 
Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya menyampaikan capaian ini tidak terlepas dari peran strategis BPS dalam menyediakan data yang akurat dan berkelanjutan. Menurutnya, statistik ekonomi kreatif menjadi fondasi penting bagi perumusan kebijakan berbasis data yang selaras dengan kebutuhan pelaku kreatif di daerah. 
 
“Apresiasi saya sampaikan kepada BPS. Kolaborasi ini pernah terjalin sejak 2010, sempat terputus, dan pada 2025 kembali kami hidupkan sebagai implementasi Asta Ekraf, khususnya Ekraf Data, untuk memperkuat data-driven policy making,” ujar Teuku Riefky.
 
Ia juga menegaskan bahwa capaian ini membuktikan ekonomi kreatif telah bertransformasi menjadi kekuatan nyata. Data ini selaras dengan semangat ekraf sebagai the new engine of growth.
 
“Ekonomi kreatif bukan lagi sekadar potensi, melainkan tambang baru dan mesin baru pertumbuhan ekonomi yang tumbuh dari daerah dan menggerakkan Indonesia,” kata Teuku Riefky.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan