Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, peningkatan penjualan tersebut juga bakal berimbas pada capaian laba tahun ini, yang diproyeksikan juga meningkat hingga 15 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya.
"Kami sampaikan rencana kerja tahun ini, kami mengharapkan pertumbuhan penjualan berkisar di 11-15 persen, dengan laba kurang lebih di angka yang sama," katanya dalam konferensi pers, Kamis, 19 Mei 2022.
Ia mengungkapkan, melalui kebijakan tersebut artinya pemerintah Indonesia sudah siap-siap untuk melangkah lebih maju dari pandemi menuju endemi. Dengan begitu diharapkan mobilitas masyarakat akan lebih luas dan memberikan sentimen positif bagi dunia usaha.
Namun demikian, lanjutnya, perseroan tetap melakukan upaya antisipasi sebab gejolak global masih menjadi tantangan tersendiri. Ia menyebut beberapa tantangan yang akan dihadapi, diantaranya terganggunya rantai pasok hingga posisi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. "Kami sudah siapkan antisipasi," ujarnya.
Ia pun merinci salah satu upaya antisipasi yang dilakukan yakni memperbesar stok bahan baku produksi obat sejak tahun lalu. Ia mengetahui gejolak ekonomi global yang melanda saat ini pasti akan berimbas pada rantai pasok.
Selain itu, tingginya harga minyak dunia juga membuat harga bahan baku ikut terkerek. Selanjutnya, posisi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang juga cenderung tidak stabil.
"Kami meningkatkan stok perusahaan sejak tahun lalu. Jumlah inventory kita sudah meningkat menambah hampir 21 hari. Sudah ada extra stock. Di awal tahun kami tingkatkan lagi jadi ekstra satu bulan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News