Investasi tersebut untuk pembangunan aluminium smelter di Kawasan Industri Hijau Indonesia terbesar dunia, yang sedang digarap oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia.
Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Presiden Direktur Adaro Ario Rachmat pada 21 Desember 2021 di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara tersebut juga disaksikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Melalui investasi ini, Adaro berharap dapat membantu mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina serta meningkatkan penerimaan pajak negara," kata Ario dalam keterangan resminya, Minggu, 3 April 2022.
?Sejalan dengan komitmen Adaro untuk melakukan transformasi bisnis melalui green initiative jangka panjang, ia menambahkan, maka Adaro melakukan investasi untuk membangun aluminium smelter guna mendukung program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah.
"Adaro juga berharap keberadaan industri aluminium di Kalimantan Utara ini dapat mendatangkan banyak investasi lanjutan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat," ungkapnya.
Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia membangun kawasan industri hijau di Kalimantan Utara. Melalui Adaro Minerals, perusahaan tersebut membangun industri pengolahan aluminium dan bahan lain yang diperlukan kendaraan listrik.
"Hilirisasi kami jalankan sesuai dengan visi Bapak Presiden," ujar Presiden Direktur Adaro Energi Indonesia, Garibaldi Thohir, di Los Angeles, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 29 Maret 2022.
Dengan program hilirisasi, bahan mentah mineral tidak bisa langsung diekspor. Bahan mentah harus diolah terlebih dahulu untuk bisa diekspor. "Sekarang jadi dapat banyak nilai tambah," kata pengusaha yang akrab disapa Boy Thohir itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id